Hari itu sama seperti hari biasanya. Namun tiba-tiba semua tersadar...
Chernobyl Nuclear Power Plant. PLTN ini dibangun memiliki empat reaktor. Tujuannya untuk menyuplai tenaga listrik sebesar 4.000 MW. Satu reaktor khusus diperuntukkan bagi menyuplai Ukraina saja. Entah apa maksudnya.
Hari itu mereka melakukan aktifitas seperti biasanya. Memantau jika ada keadaan darurat yang harus segera ditangani. Misalkan berkaitan dengan panel-panel listrik atau kebocoran coolant yang bisa saja mengganggu operasional reaktor tersebut.
Jika menurut buku panduan teknis memang tidak ada masalah. Namun tanpa sadar ada design flaw. Cacad atau kerusakan pada saat perancangan.
Jadi dalam istilah reaktor nuklir itu ada yang namanya Control Rod. Gunanya untuk mengendalikan "pelumas" nuklir yang bahannya terdiri dari uranium atau plutonium.
Kemudian pada saat testing saat itu. Pada saat mereka menarik keluar Control Rod mungkin power langsung tidak stabil. Jadi mereka langsung buru-buru memasukkan saja Control Rod itu pada tempatnya.
 Padahal mata Rod itu kan terbuat dari graphite. Jika tidak hati-hati benda ini bisa menaikkan power secara mendadak. Hal ini bisa menimbulkan ledakan uap karena reaktor corenya memanas. Akibatnya Control Rod bisa retak dan "pelumas" pun bocor.
Jelas desaign flaw pertama ada di coolant nya. Reaktor tidak mungkin mendadak panas jika coolant bekerja dengan baik.Â
Saat terjadi kebocoran, semua bahan yang menimbulkan radiasi ikut keluar. Diantaranya ada Iodine, Strontium, Caesium hingga Chernobyl terbakar.
Desaign Flaw berikut ada pada atap reaktor yang terbuat dari bitumen. Bahan yang mudah terbakar.Â
Butuh waktu seminggu untuk memadamkan api dan mengorbankan 30 orang pemadam kebakaran yang tewas karena tidak ada yang memberitahukan kepada mereka untuk mengenakan pakaian khusus saat memasuki kawasan reaktor.Â