Tikus putih sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Orang tuanya berencana mencarinya seorang suami yang paling kuat di dunia.
Mereka pergi menemui matahari..
“Wahai sang mentari.. Apakah engkau yang paling kuat di dunia? Kalau benar, sudikah engkau mengambil putri kami menjadi istrimu?”
Matahari berkata,” Aku sangat senang sekali.. Tapi, aku bukanlah yang terkuat di dunia. Yang paling kuat itu Angin. Karena dia mampu mendatangkan mendung yang akan menutupi cahayaku samapai di bumi.”
“Maaf.. Kami hanya mencari yang terkuat di dunia..” sahut orang tua tikus putih.
Namun saat mereka datang kepada angin, angin justru mengarahkan mereka kepada gunung. Karena kata angin, sekuat apapun dia berhembus, tak akan mampu meruntuhkan gunung.
Orang tua tikus putih pun datang kepada Gunung. Tapi gunung mengatakan, bantenglah yang paling kuat. Karena setiap hari banteng selalu datang ke gunung tersebut sembari menggosok-gosokkan kedua tanduknya agar tajam dan itu sedikit-sedikit telah mengikis gunung tersebut.
Ketika orang tua itu menghadap banteng, banteng dengan malu mengatakan bahwa talilah yang paling kuat. Karena dia tak akan bisa kemana-mana kalau tali sudah melekat di lehernya.
Saat mereka menghadap tali, tali dengan wajah penuh ketakutan menunjuk seekor tikus hitam yang sedang tertidur di atas setumpuk jerami.
“Dialah yang paling kuat.. Karena dia mampu menggigitku sampai putus..”
Akhirnya..
Tikus hitam itu dipilih sebagai calon suami buat si tikus putih…
RENUNGAN KITA HARI INI:
Tak ada manusia yang terlahir paling kuat, paling pintar atau hebat dari orang lain. Setiap orang terlahir dengan bakatnya masing-masing. Apabila dia mengasah bakat yang ada pada dirinya, itu suatu saat bisa menguntungkannya.
Begitu juga dengan anak-anak kita. Mereka lahir dengan bakat yang berbeda. Tak ada istilah anak satu lebih unggul dari anak yang lain. Semua anak terlahir unggul. Karena mereka telah berjuang melawan satu juta sel sperma, dulu waktu mereka masih berwujud sel sperma, untuk membuahi sel telur agar bisa berubah wujud menjadi seorang anak manusia. Dan mereka berhasil….
MARI SEBARKAN KEPADA SESAMA MUSLIM SEBAGAI SEDEKAH RUHANIYAH KITA DAN SEMOGA MENAMBAH AMAL JARIYAH KITA SEMUA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H