Walking Street
Di Pattaya ada sebuah gerbang bertuliskan Walking Street. Inilah jalan 'impian' bagi banyak wisatawan untuk menghabiskan gemerlap malam di jalan yang tidak sampai satu kilometer jaraknya. Bersebelahan dengan pantai.
Sepanjang malam, kita bisa melihat ragam hiburan malam. Beberapa bar langsung berhadapan dengan pantai, di dalamnya terlihat perempuan berpakaian minim menari-nari di atas meja dengan girang.
Sebagian lainnya, di pinggir jalan, para wanita juga menenteng kertas bertuliskan harga yang mereka tawarkan. Mengajak pejalan kaki mampir dengan menawarkan tarif mulai 39 hingga 99 bath ( 1 bath, sekitar 450 rupiah)
Terpampang jelas di depan mata. Adegan dewasa menghiasi setiap sudut sepanjang jalan. Seorang perempuan kadang terlihat jatuh dalam pelukan lelaki bule di sebuh bar dan resto yang bertaburan di pinggir jalan.
Semua terlihat kegembiraan. Tak peduli pejalan kaki yang lalu lalang. A Go Go sejenis tarian strip juga terjadi dengan ramai dalam remang-remang lampu yang ditata dengan rapi. Indah!
Juga club yang menampilkan wanita dengan pakaian superminim, meliuk akrobatik dibalik kaca depan dan bergantungan pada setangkai besi. Kita bisa menyaksikan lebih dekat saat menyusuri Walking Street. Pelan dan santai.
Selain bisa menikmati suasana gemerlap tanpa batas, kita juga tersuguhkan dengan berbagai atraksi dari para beer girl yang kapan saja siap menemani para tamu. Tak ada batasan kebebasan untuk menikmati pelbagai jenis hiburan malam.
Bosan di bar atau dalam ruangan kerlap kerlip warna lampu, kita juga bisa menyusuri pantai dengan modal jalan kaki. Di sini juga ragam pesta dimulai. Segelas bir ditemani wanita bikini semakin menyemarakkan pesta berpasir. Malam semakin larut tanpa terasa.
Jangan bersedih, 'diskriminasi' juga terjadi. Wanita berparas bersih dan berdandan minor akan bersikap lembut kepala pria bule. Memeluk, pegang tangan dan bahkan tak segan menciumnya. Untuk orang Asia hanya dilayani saat ditanya. Kasihan ya?