Mohon tunggu...
Andi Fadli Bone
Andi Fadli Bone Mohon Tunggu... -

bergelut dalam kegelapan untuk menggapai hakikat cahaya...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manusia Sebagai Mahluk Perampok

27 November 2014   05:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan zaman dari primitif ke modern ( teknologi ) terjadi perubahan yang sangat pesat dalam budaya masyarakat khususnya dalam peran manusia terhadap lingkungannya . Dimana manusia yang memiliki kebutuhan hidup yang beragam ditambah lagi manusia memiliki ego komsumtif yang besar, sehingga ekosistem yang dieksploitasi oleh manusia secara berlebihan menyebabkan kerusakan terhadap kelestarian lingkungannya. berbagai hal yang bisa kita lihat misalnya adanya penebabangan hutan yang dilakukan oleh manusia secara ilegal sehingga hutan menjadi gundul  yang kemudian menyebabkan erosi dan banjir. Ditamabah lagi penangkapan hewan langkah yang sangat terbatas jumlahnya sehingga habitat populasinya akan punah. Kemudian dari sektor pertambangan yang menjadi faktor utama kerusakan lingkungan,manusia dengan menggunakan alat-alat yang modern melakukan eksploitasi secara berlebihan ditambah lagi tidak adanya reklamasi yang dilakukan pasca penambangan sehingga dampak negatif yang terjadi sangat besar. Disinilah mengapa manusia dikatakan sebagai mahluk perampok dan perusak dikarenakan ego komsumtif yang begitu besar tanpa memikirkan dampak dari pada apa yang dilakukannya.Maka dari itu manusia harus memiliki kesadaran terhadap kelestarian  lingkungan, Yang merupakan tempat hidup dan tak akan pernah terpisahkan oleh manusia.Kepedulian terhadap lingkungan merupakan kepedulian bagi diri sendiri karena lingkungan satu kesatuan dengan manusia yang tak mungkin terpisahkan.( Lestari alamku lestari jiwaku ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun