Di zaman yang sudah serba canggih ini, kehidupan kita sehari-hari tentunya tidak terlepas dari gadget, internet, dan penggunaan media sosial. Terlebih lagi di tahun 2020, pandemi Covid-19 membuat semua orang terpaksa melakukan berbagai kegiatan di rumah dengan mengandalkan internet, mulai dari belajar sampai bekerja.Â
Setiap hari jutaan informasi baru hadir di seluruh penjuru dunia baik informasi yang benar adanya maupun yang palsu atau kerap kali kita sebut hoax.Â
Hal ini mendorong kita untuk dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan sebijak mungkin dengan menyaring informasi informasi tersebut sebelum menerimanya atau meneruskannya kepada orang lain. Banyaknya hoax yang beredar di masyarakat setiap harinya juga  membawa pengaruh terhadap pandangan orang-orang terhadap media sosial yang dianggap dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila. Lantas, apakah hal tersebut benar? Tentu tidak.
Bagaimanapun juga, semua hal pada dasarnya memiliki dampak yang positif dan negatif. Media sosial juga bukanlah sesuatu yang dapat kita hindari, dibandingkan kita berhenti menggunakan karena takut akan terkena efek yang buruk, mengapa kita tidak menggunakannya untuk mendapatkan serta menebarkan hal-hal yang positif?Â
Menerapkan dan menanamkan nilai pancasila di setiap diri manusia di zaman sekarang tentunya semakin sulit, diperlukan cara cara baru, dan pendekatan secara halus dinilai akan lebih efektif. Dengan memanfaatkan sisi positif dari media sosial secara maksimal, tentunya itu akan sangat baik untuk membantu bangsa Indonesia dalam mengukuhkan dan menyuburkan ideologi Pancasila.Â
Apabila kita amati, sebenarnya tidak sedikit konten konten positif yang sudah menebarkan nilai-nilai Pancasila di berbagai platform media sosial seperti YouTube, Twitter, Instagram, sampai TikTok. Konten tidak harus secara terang terangan menyebutkan nilai-nilai Pancasila yang harus kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Namun, konten dapat dibuat lebih akrab dengan masyarakat, dan pendekatan dilakukan secara halus serta dapat disampaikan secara implisit. Seperti misalnya tantangan 'Pancasila Check' yang ada di TikTok, dari filter ini para pengguna TikTok diajak untuk menguji pengetahuan mereka tentang ilmu kewarganegaraan terutama Pancasila dan dikemas dengan menarik dan menyenangkan. Filter ini sudah digunakan hampir 25 ribu kali. Banyak influencer dan artis papan atas yang mencobanya, seperti Jessica Iskandar. Filter serupa juga terdapat di Instagram dengan pengguna yang tidak sedikit pula.
Penerapan nilai-nilai Pancasila juga dapat disampaikan dengan menampilkan, melestarikan, sekaligus mengenalkan kekayaan budaya bangsa secara luas, salah satunya adalah seperti tren TikTok dimana orang-orang menampilkan beberapa gerakan tarian daerah Indonesia dan menggabungkannya menjadi satu rangkaian dalam kurun waktu kurang dari semenit. Tantangan ini dapat dilakukan sendiri maupun bersama-sama.Â