Mohon tunggu...
Andi Eka Saputra
Andi Eka Saputra Mohon Tunggu... Seniman - Silakan mampir.

Pegawai Swasta, Penulis apa yang seharusnya ditulis, Penikmat Sastra, Pemerhati Senja, Pecandu kopi. Manusia biasa yang memanusiakan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja Generasi Milenial yang Payah Moralnya

3 Mei 2018   16:37 Diperbarui: 3 Mei 2018   16:43 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbeda generasi antara yang lalu dan kini membawaku untuk menuliskan kepayahan moral generasi milenial yang sangat nyata di pelupuk mata.

Kita hidup di dalam bangsa yang sangat menjunjung tinggi sopan dan santun, tata krama, dan menghormati orang yang lebih tua. Namun nyatanya , hal itu tidak berlaku untuk remaja generasi milenial. Remaja generasi milenial kini diambang kebobrokan, bahkan sudah bobrok nilai moralnya. Generasi milenial di sini dapat saya kategorikan yaitu remaja yang memasuki usia SMP dan SMA. 

Mereka masih mengenyam pendidikan, dan berpredikat siswa. Setiap hari belajar di sekolahnya, bergaul di lingkungan sekolah, dan pastinya berbaur. Tidak bisa dipungkiri apa yang membentuk kepayahan moral dari mereka. Mereka sudah mulai berani melawan, sok jagoan, dan kurang ajar. Itu semua masuk kepada nilai moral.

Moral yang diajarkan di lingkungan sekolah, yang paling mendalam dan membentuk moral itu adalah lingkungan rumah. Sosok orang tua sekarang terlihat lebih tidak memedulikan anaknya yang beranjak dewasa. Seperti ada kehangatan yang hilang dimulai dari ranah keluarga, lalu dibawa ke lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, dan berakhir dengan kepayahan moral si remaja ini.

Peran orang tua yang hilang, ditambah lagi dengan peran guru yang katanya sebagai panutan atau teladan di tempatnya bersekolah saat ini sudah tiada, guru memiliki peranan  sangat penting dalam membantu pembentukan moral siswanya. Bisa saja ada yang salah dalam remaja generasi milenial sekarang selain moralnya, namun saya tidak ingin membahasnya lebih lanjut, karena dibalik itu segala hal didasari oleh moral.

Orang berani memerkosa karena tidak ada moral, Orang berani mencuri karena tidak ada moral, orang berani membunuh sesamanya karena tidak ada moral, Orang berani korupsi pun karena tidak ada moral di dalam dirinya. Mirisnya saat ini mungkin moral itu sudah tergadaikan oleh kepentingan. Kepentingan diri dan segala macamnya, menuntut ego duniawi, membentuk citra identitas saja tanpa ada moral di dalamnya? mana bisa!

Pada akhirnya kepayahan moral remaja generasi milenial ini menjadi PR bagi kita bersama untuk membangun lagi jati diri bangsa Indonesia yang sessungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun