Mohon tunggu...
Andi Darlis
Andi Darlis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila dalam Turbulensi Kebangsaan

2 Juni 2017   09:06 Diperbarui: 2 Juni 2017   09:22 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini para elit/tokoh nasional harus berdiri didepan dan memberi contoh yang baik sesuai dengan kodrat kita sebagai bangsa Indonesia.  Sekali lagi kita berharap bahwa ancaman turbulensi terhadap Pancasila dan retaknya hubungan sosial kita sesama anak bangsa hanya  dapat diobati dengan penampilan elit kita yang berlandaskan norma-norma yang tercermin dalam dasar negara kita. 

Hal ini penting agar generasi muda bisa mencari tokoh panutan yang baik untuk dijadikan patron sebagai dasar bertindak kelak ketika mereka juga bermetamorposis masuk dalam jajaran elit nasional.  Sikap arogansi yang terkadang menumpulkan akal sehat sejauh mungkin harus dihindari agar tidak menjadi virus yang dapat mengontaminasi masyarakat grass root. Demokrasi yang dibangun jangan sampai kontraproduktif dengan nilai-nilai kemanusiaan berupa timbulnya “dominasi mayoritas” atau “tirani mayoritas” yang justru membahayakan demokrasi. Mari berkontemplasi di Pekan Pancasila ini untuk menghidupkan kembali spirit kebangsaan kita, segelap apapun dunia ini, Pancasila harus tetap menjadi pelita bangsa.(amd).  ---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun