Dan lebih hebatnya lagi, disaat itu aku  baru menyadari kalau ternyata sejak masa pandemi covid-19, hidangan makanan yang disajikan kepada kami sehari-hari adalah betul-betul merupakan hasil racikan beliau sendiri.
Pantas saja tidak ada lagi abang ojol yang datang mengantarkan makanan ke rumah.
Padahal makanan yang disajikan selama dimasa stay at home ini, lumayan beragam dan berbeda setiap harinya.
Bahkan di bulan ramadhan ini, terkadang kami disajikan kue atau sup buah untuk berbuka, yang tidak kalah lezatnya dengan yang dijual dipasaran.
Ternyata keputusan besar beliau selama masa pandemi ini adalah tidak lagi membeli makanan jadi dari luar.
Dengan mengerahkan segala tenaga dan kemampuannya, beliau benar-benar bertanggungjawab dan berkomitmen penuh atas keputusan itu.
Akhirnya, aku harus mengatakan "terima kasih bubur kacang Ijo yang gosong, karena engkau telah menyadarkan aku atas kehebatan istriku yang "nyaris" terlewatkan kusadari...Â
Ternyata istiku jago masak.... Terima kasih Tuhan... Terima kasih istriku...
Semangat terus buat Ibu-Ibu yang senantiasa menjaga keluarganya di masa pandemi ini... Kalian semua hebat...
Salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H