Akhirnya dalam suatu kesempatan, saya pun mengajak beberapa orang berkompeten, termasuk Mbak Susi -- Direktur FRM TRANS|7 -- dalam sebuah pertemuan dengan Najwa Shihab.Â
Dan semua berjalan mengalir. Saling memahami harapan satu sama lainnya. Tidak ada upaya untuk saling memnafaatkan situasi untuk mengambil keuntungan. Karena kami sepakat tujuan sebuah program, terutama "Mata Najwa" banyak sisi idealis dan edukasi (politik).Â
Bagi saya dan tim Produksi TRANS|7 adalah kerjasama dengan tim Nana sulit dinilai secara materi karena kami mendapat insight tentang mengelola program talk show politik berikut kemasannya.Â
Dalam hal konten Tim Narasi, yakni Production House yang menaungi Najwa Shihab dan Mata Najwa, banyak membantu.Â
Selain soal konten, nyaris semua hal kami diskusikan bersama : thema, nara sumber hingga tampilan. Untuk member yang terbaik bagi pemirsa dan di sisi lain untuk menjaga brand Najwa Shihab sebagai ikon "Mata Najwa" dan TRANS|7 sebagai media TV.
Yang pasti, visi utama Najwa Shihab dan tim -- syarat utama yang diminta, kami pun ingin "Mata Najwa" bersikap independen. Tidak memihak dan tidak terikat dengan kepentingan politik tertentu. Sehingga program "Mata Najwa" tergambar dalam thema episode perdana : Indonesia Rumah Kita.
Sorot matamu tajam.
Menerobos semua dimensi-dimensi yang suram dan kaku.
Ada sebutir air berbentuk Kristal tak kala dirimu lantang menyuarakan kebebasan dan kearifan.
Sebercik sinar mungkin akan muncul manakala dirimu hadir kembali.
Ini catatanku tentang Mata Najwa
- Saor Simanjuntak, EP TRANS|7