Mirroring Effect

Mirroring effect dalam terjemahan bahasa Indonesia ialah efek berkaca, ketika kita berdiri didepan kaca maka kaca akan merespon sesuai gerakan kita dan didukung oleh adanya cahaya.

Nah dalam kehidupan sosialpun kita kerap kali menggunakan mirroring effect dalam bersosialisasi dengan lingkungan, orang lain, dan bahkan orang terdekat kita. Ketika kita memperlakukan orang lain dengan baik maka, orang lainpun memperlakukan kita dengan baik pula. Begitu juga dengan sebaliknya ketika kita memperlakukan orang lain dengan buruk maka, orang lainpun memperlakukan kita dengan buruk pula.

Perilaku dan perlakuan orang lain kekita adalah hasil dari perilaku dan perlakuan kita ke orang lain. Misalnya si Asep tidak membawa bekal ke sekolah dan akhirnya ditawarin oleh si Dewi untuk makan bareng kebetulan Dewi membawa bekal ke sekolah yang cukup banyak, dikemudian hari si Asep membalas kebaikannya si Dewi dengan cara memberikan Mangga muda dari kebunnya.

Lantas bagaimana dengan orang lain yang memperlakukan kita dengan buruk padahal kita memperlakukan dia dengan baik. Berarti orang tersebut memiliki penyakit mental dalam kehidupan sosialnya sehingga tidak bisa mengendalikan dirinya untuk menjadi pribadi yang baik. Tapi tak perlu kita membalas memperlakukan dia dengan buruk, cukup dengan sikap ketegasan dan bijaksana. Karena dalam agamapun kita mungkin sudah diajari untuk menjadi pribadi yang baik dan tak perlu membalas perbuatan buruk ke orang lain.

Tak bisa kita pungkiri juga, manusia dengan banyaknya karakter dan sifatnya memiliki kesempatan untuk menjadi baik dan buruk dalam kehidupan sosialnya. Tapi cukup kita pahami bahwa prilaku yang baik akan membawa kita dalam kedamaian dan kebijaksanaan dan prilaku yang buruk tidak memberikan dampak yang baik dalam kehidupan sosial.