Mohon tunggu...
Andi Ansyori
Andi Ansyori Mohon Tunggu... advokat -

selalu ingin belajar, bersahabat, menambah pengetahuan " Tidak ada salahnya baik dengan orang " dan lebih senang mendalami masalah hukum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anak Miskin Meraih Mimpi di Bandarlampung

24 Juli 2017   20:56 Diperbarui: 22 Agustus 2017   07:05 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Untuk menjadi dan disebut sebagai anak Biling sekolah tidaklah mudah.Untuk itu Walikota Bandarlampung memberlakukan persyaratan yang cukup ketat.

Pada setiap tahun mulai tahun ajaran baru, disetiap Sekolah yang dituju calon anak biling tersebut diwajibkan membentuk Team " Biling Sekolah " yang tugasnya memewancarai orang tua calon anak Biling. Lalu melakukan Survey tempat tinggal atau rumah orang tua calon anak biling tersebut, termasuk mensurvey apa pekerjaan orang tuanya.

Pada umumnya calon anak Biling yang lolos dan diterima disekolah dengan sebutan sebagai " anak Biling " adalah benar benar yang orang tuanya secara ekonomi dinilai memang kurang mampu seperti contoh anak Biling yang pekerjaan sehari hari orang tuanya sebagai Tukang Cuci, Pembantu Rumah Tangga, Tukang sayur emperan, Tukang Becak, Tukang Ojek, Tukang Bubur keliling dan disekitar perkerjaan yang tidak tetap lainnya.

Juga tak ketinggalan yang turut disurvey Oleh Team Survey Sekolah adalah rumah atau tempat tinggal orang tua calon anak biling . Walaupun orang tuanya pada waktu dilakukan wawancara mengaku secara ekonomi tidak mampu, namun bila orang tua calon anak Biling itu diketahui memiliki rumah beton dan mobil , maka calon anak Biling seperti itu tentu saja tidak akan lolos.

Kebanyakan yang lolos sebagai calon anak biling yang diterima di sekolah sekolah tertentu di Kota Bandarlampung , biasanya disamping pekerjaan orang tuanya seperti yang diuraikan tersebut diatas rumahnya juga atau tempat yang ditinggalinya masih terbuat dari Gribik atau menyewa rumah orang lain

Problematika anak Biling

Menjadi anak Biling banyak suka dukanya.

Calon anak Biling tidak bisa memilih sekolah sesuka hatinya. Pilihan sekolah hanya satu. Calon anak Biling hanya bisa masuk Sekolah dalam Rayon sekolah ditempat tinggalnya tanpa test, diluar itu maka ketentuan Biling baginya tidak berlaku lagi.

Persoalan menjadi pelik manakalah si Calon Anak Biling ini masuk rayon sekolah seperti SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 2 Kota Bandarlampung. Kedua sekolah tersebut termasuk sekolah pavorit di Bandarlampung. Dan sehari harinya dikedua sekolah itu dikenal sebagai tempat sekolah para anak pejabat dan anak orang berpunya di Kota Bandarlampung.

Kita ambil contoh SMP Negeri 2 Bandarlampung. Menurut salah seorang guru yang kita sebut saja bernama Amin , Sebagian besar anak Biling yang masuk ke SMP Negeri 2 pada mulanya banyak yang mengeluh dan " keteteran" mengimbangi tingkat kecerdasan dn kepintaran murid murid sekolah SMP Negeri 2 yang masuk melalui jalur umum dan melalui Test.

Mereka yang masuk melalui jalur umum adalah sebagian besar murid murid yang orang tuanya berasal, sehari harinya i pejabat atau  orang yang berpunya di Kota Bandarlampung. Pada umumnya murid murid yang masuk melalui jalur umum itu, disamping sebelumnya memang berasal dari sekolah sekolah yang bagus, juga mereka telah banyak mengikuti pendidikan diluar sekolah seperti berbagai kursus ekstra kulikuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun