Mohon tunggu...
Andi Ansyori
Andi Ansyori Mohon Tunggu... advokat -

selalu ingin belajar, bersahabat, menambah pengetahuan " Tidak ada salahnya baik dengan orang " dan lebih senang mendalami masalah hukum

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sambil Kuliah Bisa Beli Mobil Merk Toyota

20 Juli 2017   22:25 Diperbarui: 21 Juli 2017   16:14 2461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu Sang Dirut terenyum dan menawarkan , apakah kami berminat menjadi pengumpul Kopi dan lada di kampung Kami. Kemudian dia menceriterakan pekerjaan itu dapat kami lakoni sambil kuliah. tepatnya Dia mengajari kami bagaimana menjadi seorang pengumpul kopi dan lada seraya menyelesaikan kuliah. . Yang menarik Sang Dirut juga menawarkan akan memberikan uang muka (DP) kepada kami.

"Saya tunggu jawaban sampai hari Senin ya " ujarnya

Sebagai penutup , Sang Dirut ( warga keturunan Teng Lang ) menceriterakan bahwa Dia sebenarnya ada putrinya yang kuliah seangkatan dengan kami di perguruan tinggi yang sama.

"Pantas Sang Dirut banyak mengetahui nama nama para dosen kita ." Ujar Sepupuku

Pada hari itu juga kami langsung pulang kekampung. Kami mengumpulkan keluarga besar dan menceritera bahwa Perusahaan Exsport dan Inport yang kami datangi tersebut adalah pembeli utama kopi dan lada dari para pengumpul dari beberpa Kabupaten /kota di Lampung dan harganya jauh diatas harga pengumpul ditingkat kecamatan atau kabupaten,

Ringkas ceritera . Seminggu dari pertemuan dengan sang Dirut , hanya dari keluarga besar kami saja, saya dan sepupu dapat mengirim / memasok barang kepada Perusahaan Exsport dan Inport hasil bumi tersebut lada sebanyak 40 ton.

Dua minggu dari pengiriman pertama kami , lagi lagi kami memasok ke gudang Perusahaan Exsport dan Inport hasil bumi berupa Kopi sebanyak 30 ton. Itu baru dari hasil kebun keluarga besar kami belum lagi hasil kebun orang sekampung kami .

Dan kegiatan itu berakhir ketika saya lulus / selesai kuliah , kegiatan itu diteruskan oleh adik saya dikampung namun sekarang hasil lada dan kopi tidak sebanyak dulu lagi. Pohon pohon lada banyak yang mati akar dan Pohon kopi banyak yang sudah tua dan oleh pemiliknya banyak yang tidak diremajakan lagi

Yang tidak saya ceriterakan kepada keluarga besar dan petani di kampung saya, bahwa saya mendapat Fee Rp. 200,- (dua ratus rupiah )/kilogram , langsung dari Dirut /perusahaan penerima barang tersebut baik untuk lada maupun Kopi, Diluar keuntungan saya sebagai pengumpul kopi di kampung.

Tentu saja waktu itu saya menjadi Mahasiswa Kaya Baru (MKB) , dari keuntungan pengumpul kopi dan lada dikampung akhirnya sekitar tahun 1982 , saya dapat menyisihkan uang untuk membeli mobil pick up Toyota kijang " Kotak"

Hingga beberapa tahun selesai kuliah dan saya sudah diterima sebagai salah seorang PNS serta sudah berkeluarga , tetap saja saya menggunakan mobil Pick up "Kotak " kesayangan tersebut. Waktu itu sekitar tahun 1983 gaji PNS sangat kecil. Untuk menutupi kebutuhan dapur bulanan terpaksa setiap usai sholat subuh mobil Pick up " Kotak " sudah keluar dari rumah guna mengangkut para langganan yang terdiri bapak bapak /ibu ibu para penjual ikan dari Gudang Lelang kepasar pagi. Biasanya kegiatan mengantar langgaan para agen ikan tersebut usai sekitar pukul 6.30 saya ganti baju dirumah dan langsung ngantor..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun