Mohon tunggu...
Andi Ansyori
Andi Ansyori Mohon Tunggu... advokat -

selalu ingin belajar, bersahabat, menambah pengetahuan " Tidak ada salahnya baik dengan orang " dan lebih senang mendalami masalah hukum

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sambil Kuliah Bisa Beli Mobil Merk Toyota

20 Juli 2017   22:25 Diperbarui: 21 Juli 2017   16:14 2461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil kuliah bisa beli mobil pertama Toyota kijang " Kotak "

Jika mengingat pengalaman memiliki kenderaan " roda empat " pertama saya sering tersenyum sendiri. Betapa tidak mobil pertama saya adalah pick up Toyota kijang " Kotak " keluaran kalau ngak salah tahun 1988.

Kenapa mobil Toyota saya keluaran 1988 saya sebut Toyota kijang ' Kotak " , tiada lain bagian depan (kepala ) mobilnya menurut penglihatan saya waktu itu persis kotak sabun...ha.. ha,

Ceritera berawal , bahwa saya dilahirkan di salah satu dusun terpencil dilereng Bukit Barisan Pulau Sumatera. Dulu untuk mencapai kampung saya tidaklah semudah sekarang, Jalan menuju ke kampung belum semulus saat ini . Jarak Ibu Kota kabupaten dengan kampung saya tak kurang dari 60 Km atau 150 Km dari Ibu Kota Propinsi. Lepas dari Kota kecamatan , diteruskan dengan jalan tanah yang beberapa bagian jalan disana sini sudah dilapisi pecahan bebatuan gunung hasil swadaya masyarakat . lalu melintasi sebuah jembatan yang pondasinya terbuat dari semen beton dengan dasar jalan dilintangi kayu tembesi. Walaupun jalannya masih sebagian besar berlapis tanah , namun untuk mengangkut hasil kebun warga beberapa kampung disepanjang jalan itu tidak bermasalah, Memang kadang kadang bila di musim penghujan tidak jarang ada ada saja mobil yang " kepater " karena beberapa ruas bagian jalan tanah tersebut rusak dan berlubang karena air hujan.

Setamat dari SMA kami (saya dan sepupu saya) , melanjutkan kuliah di salah satu peguruan tinggi di Kota Bandar Lampung . Kota Bandar lampung secara administrasi adalah ibukota salah satu Kotamadya dan sekalugus juga menjadi Ibu Kota Propinsi Lampung. Kota Bandar Lampung memiliki pelabuhan laut yang sehari harinya dikenal dengan nama " Pelabuhan Panjang "

Ketemu jalan

Waktu itu kuliah kami sudah memasuki semester ke empat. Biasanya kiriman uang untuk kebutuhan bulanan oleh orang tua kami dikirim melalui kantor Post atau tak jarang sekali sekali mereka datang ketempat kost kami. Kali ini sudah hampir akhir bulan kami belum juga mendapat kiriman uang dari kampung . kami gelisah . ada apa ? , ngak biasa biasanya seperti ini.

Terakhir kami mendapat kabar dari teman kuliah berasal dari kampung yang sama dan senasib dengan kami , bahwa Pesan orang tua kami kiriman uang bulan ini akan dirapel sekaligus dengan kiriman uang bulan depan dengan alasan Harga Kopi dan Lada saat itu sedang jatuh jatuhnya (murah). Bila dijual tentu akan sangat merugikan para petani. Disaat itu hampir sebagian besar petani lada dan Kopi menahan barangnya.

Kemudian karena " kepepet " hari sabtu, selepas kuliah terakhir, saya bersama sepupu saya iseng iseng berusaha datang ke Gudang Exsport dan Inport Hasil Bumi di Pelabuhan Laut Panjang. Maksudnya ingin menayakan kapan kira kira harga Lada dan Kopi akan stabil lagi.

Mungkin kala itu nasib baik sedang berpihak kepada kami. Ketika kami masih melapor dan meminta izin ke Pak Satpam di Pos Pejagaan Gudang , tiba tiba Pak Satpam berlari meninggalkan kami dan membuka portal menyilahkan mobil Jeep Toyota berwarna hitam , masuk ke kekantor perusahaan Exsport inport hasil bumi tersebut. Sebelum masuk , kaca mobil dibuka pemiliknya . Lalu Pak Satpam dipanggil mendekat dan berbicara dengan pemilik Mobil.

Seberlalunya mobil Jeep Toyota tersebut, sikap Pak Satpam berubah menjadi ramah dan mempersilahkan kami masuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun