Dengan berlama lama turunnya restu kepada Jarot , ditenggarai sebagian  publik ada dugaan jangan jangan dibalik  lama turunnya restu tersebut  ada udang dibalik batu , ada upaya untuk menggagalkan Ahok maju ke Pilkada atau setidak tidaknya membuat gelagapan  Ahok dan teman Ahok  Pas waktunya dimana teman Ahok sudah tidak sanggup lagi memenuhi target pengumpulan sejuta KTP dan ternyata pada  akhirnya nanti PDIP urung memberi restu Jarot berpasangan dengan Ahok. Kan kacau !
Menurut penulis, tidak ada sedikitpun maksud Ahok untuk melakukan deparpolisasi terhadap partai politik  sebagaimana yang dituduhkan Sekretaris PDIP Prastio kepada Ahok.
Ada kisah nyata terkait calon kepala daerah yang maju menggunakan jalur independen. Pada Pilkada 2010 disalah satu kabupaten di Propinsi Lampung tepatnya di kabupaten Lampung Timur, ada seorang calon kepala Daerah yang bernama Satono mengusung bendera petahana, maju ke gelanggang Pilkada dengan menggunakan jalur perseorangan dan ternyata menang .
Waktu itu ,  Satono mengakui , ia merasa kebingungan akan menggunakan perahu partai yang mana maju kemedan laga Pilkada Lampung Timur 2010.  Sebab para ketua partai tidak kurang kurang nya  menawarkan perahu partainya  kepada Satono, maklumlah  dikala itu Satono masih berstastus Incumban Kabupaten Lampung Timur.
Tapi kebingungan Satono bukan masalah sukar memilih warna perahu partai yang mana yang akan ditumpanginya., tetapi kebingungannya lebih kepada besarnya  sewa perahu partai yang disyaratkan oleh partai politik.
Menurut Satono waktu itu , Â bagi mereka yang berminat menyewa perahu partai , sewanya atau maharnya tak kurang dari 10 digit setiap perahu. Itu baru sewa satu perahu partai.
Pada tahun 2010  di Lampung Timur belum ada Parpol yang dapat mengusung calon sendiri. Tapi untuk dapat mengusung  calon sendiri maju ke Pilkada Lampung Timur 2010, harus terdiri dari beberapa gabungan partai politik sebagaimana di syaratkan undang undang.
Berbekal kepada keyakinan, akhirnya Satono memberanikan diri melaju ke Pilkada Lampung Timur 2010 melalui jalur Independen dan ternyata menang. Kemenangan pasangan Satono - Erwin tak tangung tangung sebesar 54 %.
Para calon yang maju melalui jalur Indenpenden ini banyak, ada yang yang menang ada juga yang kalah.
Kembali ke Kisah Ahok yang memutuskan maju ke Pilkada DKI melalui jalur independen, biasa biasa saja, Itu Hak Ahok, tidak ada satu partai politik pun yang dapat menghalangi Ahok meju ke Pilkada DKI melalui jalur independen. Calon Kepala Daerah yang maju melalui jalur independen diluar jakarta itu banyak dan biasa saja,
Pertanyaan nya , Kok Ahok berniat maju melalaui perahu independen dituding Deparpolisadsi partai Politik. ?