Mohon tunggu...
Andi Ansyori
Andi Ansyori Mohon Tunggu... advokat -

selalu ingin belajar, bersahabat, menambah pengetahuan " Tidak ada salahnya baik dengan orang " dan lebih senang mendalami masalah hukum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Sumatera Menilai Jakarta Untung Punya Gubernur Seperti Ahok

18 Februari 2016   20:25 Diperbarui: 18 Februari 2016   20:53 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber photo : Antara News.com"][/caption]Orang Sumatera Menilai  Jakarta Untung Punya Gubernur Seperti Ahok.

Senja itu tiga sahabat sedang ngopi di kedai Mak Ija yang letaknya tidak begitu jauh dari salah satu perguruan tinggi negeri ternama di sebuah kota sekaligus menjadi ibukota propinsi di bagian selatan Pulau Sumatera.

“Untung nian wong Jakarta itu, punya gubernur seperti Ahok,“ Kata Arai seraya ia mencermat kata demi kata koran lokal yang digenggamnya terbitan hari itu.

“Warga yang menduduki tanah negara kali jodoh itu, disuruh pindah dan disiapkan rumah susun, Oi... lemak nian...tapi warganya masih ada yang ngak mau,” tambah Arai

"Itu aneh!" timpal Usman 

“Hanya di Jakarta ada konvensasi seperti itu, bahkan Rusun di kampung Pulo bak Apatemen, ada kamar mandi di dalam, dua tempat tidur, dapur, ruang tamu dan tempat menjemur pakaian“

“Coba ditempat kita (Sumatera), kalau seperti itu ya..disuruh pindah ya pindah aja, mana ada konvensasi,“ timpal Fais yang sedari tadi nyimak perbincangan dua sahabatnya.

Seperti biasanya tiga sahabat seusai sholat Isya mangkal di kedai Mak Ija, seraya ngopi dengan ditemani singkong dan pisang goreng. Arai yang kesehariannya berprofesi sebagai dosen dan mengajar Ilmu Politik, Usman PNS yang menjadi pimpinan disalah satu SKPD ditingkat propinsi, sementara Fais anggota DPRD propinsi sekaligus terselubung merangkap sebagai  kontraktor bangunan.

“Nah ini lagi, sekarang walaupun jakarta diguyur hujan, Kawasan gerogol ngak terendam banjir,“ ujar Arai seraya menunjuk headline koran yang digengamnya.

Dua tahun lalu, jika Jakarta diguyur hujan, akan terjadi banjir di mana-mana. Apalagi kawasan Grogol dan sekitarnya, diguyur hujan sebentar aja sudah banjir. Banjir nya tak tanggung tanggung menyebar kemana mana . Serta merta bila kawasan Grogol banjir, akan menyebar kekawasan sekitarnya seperti ke Kwitang, Mangga Dua terus Bunderan HI.“

Walaupun tahun ini sudah termasuk musim penghujan sepertinya warga  jakarta  tidak terlalu direpotkan lagi dengan persoalan banjir. Beberapa ruas jalan di kawasan Grogol, walaupun sebelumnya diguyur hujan arus lalu lintas masih lancar.

Berkurangnya bajir di Jakrta itu  tiada lain karena Gubernur DKI Ahok super serius mengatasi banjir, seperti memindakan warga yang dibantaran waduk kerumah susun,  membersihkan sampah di  disepanjang kali dan pintu air, memasang CCTV mengawasi dan mengendalikan ketinggian air di setiap pintu air, bahkan juga menyiapkan Pompa air di setiap pintu air.

“Nah ini lagi yang membuat para anggota DPRD DKI, mati kutu , soal sistem pengangaran APBD yang menggunakan sistem e-budgeting online,“ potong Arai

Dengan sistem itu hampir tidak mungkin  lagi para  anggota DPRD DKI ataupun pejabat Pemprov untuk bermain kucing kucingan mengutak atik angka dalam anggaran tanpa sepengetahuan Ahok, karena yang tahu pin anggran APBD DKI berdasarkan e-budgeting itu hanya Ahok dan petugas yang ditunjuk Ahok.

Juga yang menambah nilai postif Ahok, manakala ia membuat gebrakan penertiban Pasar Tanah Abang. Tentu saja penertiban PKL Pasar Tanah Abang itu membuat  raja preman Tanah Abang Hi. Lulung bingsal. Kini Tanah Abang sudah tertib.

“Saya terkejut dengan perubahan  Pasar Tanah Abang,“ ujar Usman yang baru sebulan mengikuti penataran di salah satu kementrian di Jakarta.

“Tidak ada lagi PKL yang memenuhi jalan didepan pasar, sehingga jalan tambah lebar dan arus lali lintas jadi lancar,“ tambahnya.

“Ada dua hal yang dilakukan Ahok dalam membenahi Jakarta,” ujar Arai seakan akan tengah memberi kuliah kepada para mahasiswanya.

"Pertama Ahok melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasana yang berpihak kepada kepentingan warga Jakarta seperti mengatasi banjir, menetibkan Pasar Tanah Abang, menertibkan Kali jodoh, membangun Rusun dan membenahi transportasi,“ ujar Arai

“Kedua, Ahok melakukan revolusi mental dengan menggunakan sistem anggaran berbasis e-budgeting, menutup kemungkinan baik para pejabat pemprov atau anggota DPRD mengutak atik anggaran tanpa diketahui Ahok dan dengan mmecat dan menggati pejabat pemprov yang nakal akan mengubah prespsi mereka sebagaimana dicontohkan Ahok dari mental Ambtenar menjadi menyal melayani,“ simpul Arai 

“Ya warga Jakarta untung punya gunbenur seperti Ahok,“ ujar mereka hampir besamaan tertawa. Sambil membenahi dan merapikan letak kursi dan meja yang baru saja dipakai bebincang buncang.

“Mak Ija hitung berapa semuanya,“ ujar Fais ke Mak Ijah seraya Fais menyodorkan uang sebesar Rp 50 ribuan ke Mak Ijah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun