[caption caption="Sesi Uji Coba di Itali"]
Â
Cukup keren kan?
Namun sayang, kelanjutan proyek ini terhenti setelah Timor disidang oleh WTO mengenai kasus pajak dan akhirnya gulung tikar tidak lama kemudian. Semakin diperburuk oleh kondisi politik Indonesia yang tidak stabil saat itu, dan akhirnya S213i ini tak pernah mendapatkan kesempatan untuk muncul ke permukaan dan dijual untuk masyarakat umum.
Sang unit protoype sampai sekarang masih tersimpan rapih di kediaman keluarga (alm.) Soeparto Soejatmo. Karena di akhir masa hidupnya, satu pesan beliau kepada anak-anaknya, yang dituturkan oleh sang putri, Ayako Kusumawardhani; "Papa minta anak-anak akur, dan tolong dirawat mobilnya."
Satu kisah tentang S213i, setidaknya membuat gue bangga akan betapa orisinalnya mobil nasional ini;
tanpa lampu depan Honda CR-V, tanpa lampu belakang Isuzu Panther, dan hal-hal lainnya yang comot sana-sini.
Sebuah karya (hampir) murni asli Indonesia.
Sayang, semua harus selesai bahkan sebelum bisa dimulai...
Selamat jalan, (alm.) Soeparto Soejatmo, terima kasih atas S213i yang akan selalu menjadi satu momen sejarah dari perjalanan panjang (yang tak kunjung selesai) untuk sebuah mobil nasional hasil karya bangsa kita sendiri.
Cheers...
Â
Catatan:
Foto-foto terlampir di artikel ini, dan artikel ini gue rangkum dan kembangkan dari sumber-sumber berikut; dengan gue tambahkan opini-opini gue pribadi: