Mohon tunggu...
Andi Andur
Andi Andur Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang pemimpi yang berharap agar tidak pernah terbangun dari tidur...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ah, untuk Apa?

28 Mei 2016   23:12 Diperbarui: 28 Mei 2016   23:12 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik kelas kecoak
 Dibayar dengan duit seperak
 Itukah sang pendombrak???
 Pendonbrak pendidikan porak poranda
 Jika sang pelaku pendidikan bekerja demi perak
 Apa yang bisa diharapkan sang pengharap pendidikan????
 Hancur....hancur....
 Iya....hanyalah kehancuran
 Tak ada jiwa pengabdian
 Mengabdi didasarkan perak
 Walau kadang harus merusak susasana yg penting kantong terisi
 Hilang rasa, hilang kesetiakawanan, hilang kepedulian
 Pergeseran jaman hingga rasa juga ikut bergeser,
 Hilang makna pengabdian
 Iya.....hilang segalanya......
 Demi perak biarkan semuanya retak
 Hingga hancur berantakkan
 Nada sinis terdengar Dari sang pengharap
 kesinisan itu terjdi karena kerakusan yang jelas di depan mata
 Di mana jiwa pengabdi sejati
 Yang walau dibayar triwulan sekali....
 Di mana Tut wuri handayani????
 Tut Wuri Handayani????
 Hahaaha......
 Sabar dulu Tut Wuri Handayani sayang.....
 Engkau hanyalah lambang tapi seakan tak bermakna....
 Engkau diabaikan demi kepuasan pribadi.....

Oleh: 

Herlina Wonga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun