Mohon tunggu...
Andi Alny Hilwany
Andi Alny Hilwany Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Product Manager di PT ISMUT FITOMEDIKA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ciplukan, Si Mungil yang Ampuh Melawan Stroke

3 Februari 2021   11:06 Diperbarui: 3 Februari 2021   12:20 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stroke adalah gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi menjadi terganggu dan kekurangan pasokan oksigen ke otak ini akan memunculkan kematian sel saraf (neuron).

Stroke diklasifikasikan menjadi 2 kategori utama yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi pada otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak. 

Genangan darah bisa terjadi pada otak sekitar pembuluh darah yang pecah (intracerebral hemorage) atau dapat juga genangan darah masuk ke dalam ruang sekitar otak (subarachnoid hemorage). 

Sedangkan stroke iskemik terjadi karena kurangnya suplai darah ke otak sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi kurang mencukupi yang disebabkan adanya penyumbatan pada pembuluh darah otak. 

Penyumbatan ini berupa plak atau timbunan lemak yang mengandung kolesterol yang ada dalam darah, bisa terjadi pada pembuluh darah besar (arteri karotis), pembuluh darah sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah kecil.

Stroke merupakan penyebab kematian ke-3 setelah penyakit jantung dan kanker. Di Indonesia setiap 1000 orang, 8 orang terkena stroke. Stroke dipicu oleh banyak faktor dan yang paling sering adalah hipertensi dan kolesterol tinggi, yang semuanya kebanyakan disebabkan oleh pola makan yang salah. 

Stroke umumnya menyerang di usia 60 tahun ke atas, akan tetapi dengan gaya hidup zaman sekarang, orang dengan usia 20-an atau 30-an pun juga sangat rentan terkena.

Saat ini herbal mulai dilirik dan banyak peneliti mulai mencari tanaman obat yang bisa bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit degeneratif seperti stroke ini. Pertanyaannya sekarang sudah adakah tanaman herbal yang mampu menyembuhkan stroke? jawabannya tentu ada. 

Mungkin belum banyak dari kita yang tahu ada sebuah tanaman mungil yang mampu melawan stroke. Tanaman yang hanya memiliki tinggi kurang lebih 1 meter ini adalah ciplukan atau bernama latin Physalis angulata. Kandungan utama di dalam tanaman ini adalah Fisalin. Ciplukan juga mengandung polifenol, flavonoid, asam klorogenat dan asam malat.

Dirangkum dari beberapa penelitian terbaru, ciplukan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik dalam menangkal radikal bebas. Tanaman ini mampu menghambat pembentukan LDL-ox (Low Density Lipoprotein Oxidation) atau kolesterol teroksidasi yang menjadi pemicu utama terjadinya aterosklerosis; penyempitan atau pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak. 

Ciplukan juga mampu memecah trombus yang menyumbat pembuluh darah pada penderita stroke. Selain itu ciplukan ternyata juga memiliki aktivitas anti nyeri yang ditandai dengan adanya penurunan mediator inflamasi prostaglandin pada hewan coba. 

Penelitian paling terbaru tahun 2017 di Universitas Brawijaya Malang bahkan membeberkan fakta yang cukup mengejutkan, dimana ternyata ciplukan mampu meremodeling kerusakan sel endotel pembuluh darah, yang artinya meregenerasi atau memperbaiki kembali pembuluh darah yang rusak, menghancurkan plak aterosklerosis dan menurunkan tingkat stres oksidatif. Berdasarkan penemuan-penemuan ini, tanaman ciplukan mungkin layak dipertimbangkan sebagai alternatif pengobatan stroke.

Sumber referensi:

  • Junaidi, Iskandar. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: ANDI.
  • Andriawan. 2012. Uji Efek Anti-Aterosklerosis dari Fraksi Aktif Etil Asetat Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) dengan Menggunakan Mencit (Mus musculus) Model Hiperkolesterolemia. SKRIPSI. Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar.
  • Nugrahenny Dian, dkk. 2017. Physalis minima Leaves Extracts Induces Re-Endothelialization in Deoxycorticosterone Acetate-Salt-Induced Endothelial Dysfunction in Rats. Research Journal of Life  Science December-2017 Vol 04 No 03.
  • Chia-Chun Hsu, et al. 2014.  Investigation and Characterization of The Antiplatelet Activities of Physalin B. International Journal of Latest Research in Science and Technology. Vol 3. Taiwan.
  • G.N.T Bastos, et al. 2008. Physalis angulata Extract Exerts Anti-inflamatory Effects in Rats by Inhibiting Different Pathways. Journal of Ethnopharmacology. Brazil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun