Legacy yang baik tentu saja bukan hanya sekedar pembangunan fisik yang cantik atau yang bersifat monumental semata. Sebab, warisan fisik bisa rusak dimakan zaman/tidak dipelihara atau mungkin diganti/dirubah oleh pemimpin/kondisi yang baru. Ingat, warisan menara buku sebagai simbol kota pendidikan diganti dengan patung kuda kereta kencana, atau lihat Mesjid Agung KH. Ambo Dalle sekarang.Â
Ditingkat nasional, walaupun warisan pembangunan Presiden Soekarno hampir habis diluluhlantakkan oleh rezim militeristik Presiden Soeharto, yang kini coba dihidupkan kembali oleh Presiden Jokowi, Baca Sarinah. Legacy ideologis Soekarno sebagai Bapak Bangsa tidak sedikitpun luntur. Legacy abadi tentu ialah yang bersifat filosofis atau karakter.
Terakhir, waktu masih ada dan jalan keluar masih terbuka. Rasulullah SAW pernah bersabda, 'sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanam sebelum terjadi hari kiamat maka hendaklah dia menanamnya' (HR. Imam Ahmad).
Andi Affandil Haswat, S.H
Wakil Ketua BAMUSI Sulawesi Selatan
Bidang Hukum dan Pelayanan Publik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H