Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen penting dalam sistem demokrasi di Indonesia. Selain sebagai ajang untuk memilih pemimpin, Pilkada juga memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi lokal.
Rabu, tanggal 27 November 2024 merupakan hari libur nasional dalam rangka pemilihan umum kepala daerah. Dalam hal ini, saya berkesempatan untuk menyaksikan langsung pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di desa Larodangge. Momen ini bukan hanya menjadi ajang demokrasi, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi lokal.
Hari pencoblosan di desa Larodangge berlangsung dengan penuh antusiasme. Sejak pagi, warga berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) dengan semangat tinggi. Hal ini menciptakan suasana yang hidup di sekitar TPS, dan saya melihat banyak pedagang kaki lima yang memanfaatkan momen ini untuk menjajakan makanan dan minuman. Aktivitas ekonomi ini jelas terlihat dari peningkatan transaksi yang terjadi di area sekitar TPS.
Para pelaku usaha kecil tampak optimis, karena mereka tahu bahwa hari pencoblosan dapat menarik kerumunan massa. Dengan adanya antrian panjang di TPS, mereka berusaha menawarkan produk mereka kepada para pemilih yang menunggu giliran. Ini menunjukkan bahwa momen politik dapat menjadi kesempatan bagi ekonomi lokal untuk tumbuh, meskipun hanya dalam jangka pendek.
Kesimpulan
Pengamatan saya terhadap pelaksanaan pencoblosan Pilkada di desa Larodangge menunjukkan bahwa momen politik ini memiliki dampak yang luas terhadap ekonomi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H