Mohon tunggu...
Andi Abiyyu Dzaky
Andi Abiyyu Dzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tanpa keberanian, tak ada kemenangan. Tanpa perjuangan, tak ada happy ending.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Marginal Thinking?

16 September 2024   16:38 Diperbarui: 16 September 2024   17:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan marginal thinking merujuk pada proses pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan manfaat tambahan (marginal benefit) dan biaya tambahan (marginal cost) dari suatu tindakan. Berikut adalah beberapa contoh tindakan marginal thinking:

1. Belanja: Ketika Anda mempertimbangkan untuk membeli satu barang tambahan, Anda akan membandingkan manfaat yang akan Anda dapatkan dari barang tersebut dengan biaya yang harus dikeluarkan. Jika manfaatnya lebih besar daripada biayanya, maka Anda mungkin akan membelinya.

2. Produksi: Dalam konteks bisnis, perusahaan mungkin memutuskan untuk memproduksi satu unit tambahan dari suatu produk. Mereka akan menghitung apakah pendapatan tambahan dari penjualan unit tersebut lebih besar daripada biaya produksi tambahan.

Tindakan marginal thinking membantu individu dan organisasi membuat keputusan yang lebih rasional dengan mempertimbangkan trade-off antara manfaat dan biaya.

Kesimpulan

Marginal Thinking adalah alat penting dalam pengambilan keputusan yang rasional. Dengan menganalisis biaya dan manfaat tambahan, individu dan organisasi dapat membuat pilihan yang lebih baik dan lebih efisien dalam penggunaan sumber daya mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun