Kebijakan-kebijakan itu juga tak selalu berhasil. Jika hasilnya buruk, selalu dievaluasi dan akan terus mencoba menemukan bentuk kebijakan baru yang sesuai aspirasi masyarakat dan kebutuhan zaman.
Lalu, mengapa kita harus mundur ke belakang hanya untuk berdebat soal relasi agama dan politik, apalagi merasa paling benar padahal tidak memberi sumbangsih maslahat apapun?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!