Mohon tunggu...
Andi Asrawaty
Andi Asrawaty Mohon Tunggu... -

Aku ingin kau mengenalku lewat kata, bukan lewat rupa...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengikis Mitos Terorisme

16 Januari 2012   14:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog : Ini tulisan yang aku buat beberapa minggu lalu, tepatnya 15 Desember, begitu yang kuliat di draf pengiriman emailku. Aku tidak tahu kenapa tulisan ini tidak termuat, mungkin karena analisisnya kurang kuat, atau  memang tulisannya yang kurang bagus. Tapi, aku tidak peduli. Yang jelasnya aku senang sudah menulisnya. Itu saja, semoga kau suka membacanya. Istilah terorisme muncul pasca tragedi World Trade Center 11 September 2001. Sekilas, tidak ada yang salah dengan istilah terorisme. Namun jika kita mencermati, sejak awal kemunculannya istilah terorisme ternyata telah ditujukan secara langsung kepada kelompok tertentu yang kontra terhadap kebijakan-kebijakan barat. Isu terorisme kemudian digelindingkan bak bola salju diberbagai negeri muslim yang berupaya mendirikan negara dengan Islam. Indonesia pun tak luput dari hembusan mitos bahwa negeri ini merupakan salah satu sarang teroris. Berbagai kasus peledakan bom yang begitu ganjil seolah menjadi sebuah bukti yang dipaksakan, Kasus bom selalu hadir bersamaan dengan kasus-kasus besar di negeri ini. Kasus terakhir yaitu bom solo yang terjadi di bulan September lagi-lagi bersamaan dengan menyeruaknya kasus Nazaruddin. Peristwa bom yang terjadi membawa berbagai keuntungan bagi pihak yang membenci Islam. Pertama pelaku aksi bom tersebut secara langsung dikaitkan dengan ormas ataupun gerakan Islam yang memperjuangkan negara Islam. Hal ini menimbulkan kecurigaan yang besar ditengah-tengah masyarakat tentang orang perorang atau pun kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Terjadilah stigmatisasi dengan pelebelan islam garis keras atau pun fundamental yang harus dihindari dan harus segera dimusnahkan. Dampak dari penyesatan isu tentu saja begitu merugikan pihak-pihak Islam, jadi sangatlah tidak masuk akal jika aksi-aksi pemboman tersebut dilakukan oleh orang Islam yang ingin mendirikan Khilafah sebagai negara Islam. Berbagai upaya kemudian dilakukan untuk menuntaskan kasus terorisme di Indonesia sebagai aksi war on terrorism. Namun ternyata ini hanyalah mitos untuk melawan kekuatan-kekuaatan Islam yang semakin tidak terkendali menjadi war on Islam. Di Indonesia sendiri pemerintah telah melakukan berbagai upaya pemberantasan terorisme melalui RUU Intelijen dan proyek deradikalisasi. Namun sayangnya aksi-aksi tersebut hanya akan berujung pada kegagalan dan bahkan semakin memicu aksi protes karena menjadi dalih pencekalan dan penangkapan orang-orang yang tidak bersalah tanpa bukti yang jelas. Hal ini tentunya akan menambah kebencian ditengah masyarakat yang mulai sadar dengan kegagalan sistem hari ini. RUU tersebut sarat dengan upaya untuk menghalau kekuatan kaum muslimin untuk bangkit dari penjajahan barat menuju kemuliaan Islam. Terorisme hanyalah sebuah mitos jebakan perang Ideologi yang ditikamkan Amerika tepat ke jantung kaum muslimin. Oleh karena itu tidak ada cara lain yang lebih praktis mengikis terorisme di Indonesia dengan segera mengganti sistem kufur menuju Khilafah Islamiah. Epilog : Tanpa Penutup,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun