Mohon tunggu...
Andi Yazid
Andi Yazid Mohon Tunggu... Jurnalis - Photographer, videographer

Fakta statis dan dinamis

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Tasik Cideng, Unik dan Ikonik?

29 Agustus 2021   01:32 Diperbarui: 29 Agustus 2021   01:34 6761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. Heru Nuryaman Pengelola Pasar Tasik Cideng (dokpri)

Di Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, terdapat satu pasar yang dikenal dengan keunikannya, yakni metode para pedagang yang berjualan busana muslim / gamis wanita dengan menggunakan mobil.

Pasar tersebut dikenal dengan nama Pasar Tasik Cideng, Tanah Abang. Bukan tanpa alasan, nama Pasar Tasik diambil karena mayoritas pedagang berasal dari wilayah Bandung dan Tasik, Jawa Barat.

Foto salah satu tempat pedagang Gamis di Pasar Tasik (dokpri)
Foto salah satu tempat pedagang Gamis di Pasar Tasik (dokpri)

Lantaran berbagai jenis pakaian dalam jumlah besar dijual dengan harga miring, masyarakat dari berbagai daerah rela datang lebih dini di waktu subuh sebelum matahari terbit untuk membeli pakaian yang mereka inginkan.

Setelah beberapa waktu lalu sempat tidak beroperasi karena wabah Covid-19, kini Pasar Tasik Cideng mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan. 

H. Heru Nuryaman Pengelola Pasar Tasik Cideng (dokpri)
H. Heru Nuryaman Pengelola Pasar Tasik Cideng (dokpri)

Pengelola Pasar Tasik Cideng, H. Heru Nuryaman menjelaskan bahwa sebelum memasuki area pasar, para pedagang dan pengunjung terlebih dahulu diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

"Akses masuk (pasar) kami siagakan satgas (internal) untuk menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan, disiplin Prokes," ujar H. Heru.

Dikatakannya, selain penerapan protokol kesehatan, adapun persyaratan lain yang harus diikuti ketika hendak memasuki area pasar, yakni dengan membawa bukti vaksinasi. "juga pemeriksaan bukti vaksinasi sebelum masuk area pasar," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun