Perjalanan mereka para anggota pemerintah daerah itu sangat keras dan gigih sekali dalam memperjuangkannya. Karena banyak sekali warga di daerah pedesaan itu yang mempunyai kadar SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih di bilang minim. Dari situ, mereka para anggota pemerintahan itu bekerjasama dengan para pengurus desa atau tokoh yang terkenal di desa tersebut untuk melakukan sosialisasi-sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan SDM mereka dan membangun suatu proyek yang akan membuat kehidupan mereka menjadi lebih layak dikemudian hari nanti. Dan diberlakukannya sosialisasi itu dapat menambah grate atau nilai dari pengunjung terhadap kota Banyuwangi saat mereka berkunjung ke banyuwangi.
Terobosan apa yang dilakukan oleh pemimpin kota Banyuwangi?
Bupati Banyuwangi -- Abdulloh Azwar Anas -- mempunyai strategi marketing yang sangat luar biasa yang ia praktikan pada kotanya saat ia masih menjadi pemimpin di kota ini. Ia mempunyai strategi bahwa teori pemasaran dari seluruh destinasi wisata banyuwangi ini yaitu dengan cara pemasaran mulut ke-mulut.
Teori mulut ke-mulut itu bukan teori pemasaran yang memerlukan modal yang sangat banyak. Hanya memerlukan tatanan dari destinasi wisata itu yang sangat bagus dan sangat memadai. Mulai dari tempat istirahatnya, viewnya, tempat parkirnya, bahkan sampai dari akses untuk menuju kesana. Dari situ para wisatawan yang berkunjung kesana dan akan mengabadikan moment-moment yang sangat mempesona itu dan meng-upload kan fotonya pada media sosial. Dari situlah destinasi kota banyuwangi ini akan dipasarkan oleh para wisatawan yang berkunjung.
Bukan hanya dari destinasi wisata saja, Bupati Banyuwangi ini mengubah judul dari adat di suatu desa dengan kata event atau festival. Hal ini sangat banyak sekali simpang siurnya, pasti akan ada pendapat dari berbagai aspek dari seluruh penjuru daerah Banyuwangi. Dan akhirnya, singkat ceritanya event yang dulunya di banyuwangi hanya ada 7, sekarang itu ada 99 event yang ada di banyuwangi.
Itulah beberapa rangkaian usaha-usaha dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk merubah nama julukan dari kota santet menjadi kota destinasi wisata. Dengan mengolah banyak sekali hal-hal yang dapat dijadikan destinasi wisata disana. Mulai dari fisik geografisnya maupun jiwa spiritual yang ada disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H