Mohon tunggu...
ANDI BAHRODIN
ANDI BAHRODIN Mohon Tunggu... Petani - Urip Migunani tumraping liyane

Aku Orang Desa yang bangga jadi wong ndesa dan akan tetap melestarikan kearifan desa untuk mengabdi kepada Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru adalah Manusia Super

8 November 2022   10:37 Diperbarui: 8 November 2022   10:42 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by AB- Belajar dengan tenang dan kondusif adalah faktor yang menunjang fokus belajar peserta didik  dan efektifitas mengajar guru. Dalam menciptakan suasana tersebut, dibutuhkan peran guru dalam memahami kondisi sosial peserta didik. Di masa covid 19 membuat banyak guru harus berpikir keras untuk menyampaikan pelajaran.Kegiatan pembelajaran jarak jauh menjadi tantangan besar untuk mengatur suasana belajar yang tenang dan nyaman.

Padahal  mengontrol peserta didik secara langsung saja bisa dibilang sulit, apalagi harus dibatasi jarak dan hanya bisa memberikan arahan melalui layar. Dalam kondisi ini, guru harus bisa menjaga stabilitas emosi, sabar dan menunjukkan minat yang tulus dalam mengajar.

Kelas membosankan salah siapa? Guru adalah manusia super dihadapan peserta didik, oleh karena itu perlu membekali diri dengan strategi pengelolaan kelas yang tepat untuk menciptakan suasana belajar yang tenang, kondusif dan menyenangkan.

Selain itu, penting juga untuk membangun kedekatan dengan peserta didik  agar kelas menjadi lebih aktif dan partisipatif.

Suasana kelas yang kondusif akan membantu peserta didik dan mempermudah Anda sebagai guru untuk menangkap pelajaran dan menyampaikan materi pelajaran.

Untuk membantu menciptakan suasana belajar yang kondusif, ada beberapa cara yang bisa diterapkan.

1. Peraturan tegas penuh empati

Saat suasana kelas sedang tidak kondusif, guru harus mampu meredam suasana menjadi lebih tenang, namun tantangannya guru harus menghindari bentakan atau meninggikan suara.

Guru yang mampu berkomunikasi dengan tenang dan emosi yang stabil di kelas, akan mempengaruhi cara peserta didik dalam menerima pesan yang disampaikan.

Tetapi perlu diingat untuk tetap bersikap tegas, agar peserta didik mengerti batasan dan menghormati Anda sebagai guru. Peserta didik cenderung memperlakukan guru berdasarkan perlakuan guru terhadapnya.

Perlakukan mereka dengan empati, dengan begitu peserta didik akan bersikap serupa.

2. Membangun komunikasi Guru, Orangtua dan Peserta didik

Peserta didik akan mencontoh perilaku orang yang lebih tua. Ketika di sekolah, mereka akan mengamati orang yang lebih dewasa untuk diikuti.

Supaya perilaku Anda bisa menjadi teladan yang baik bagi mereka, bangunlah hubungan yang hangat dengan para peserta didik.

Buat interaksi yang positif dan menyenangkan, bukan hanya dengan peserta didik tetapi juga orangtua mereka. Dalam skema pembelajaran online saat ini, kerjasama antara guru, murid dan orang tua dalam berkomunikasi sangat mempengaruhi proses belajar mengajar.

Misal saat kelas dimulai pukul 7 pagi, namun peserta didik belum bersiap di room online, peran orangtua dibutuhkan untuk mengingatkan dan mempersiapkan peserta didik sarapan sebelum kelas dimulai agar energinya terpenuhi. Hal ini bisa dikomunikasikan dengan orangtua agar mereka dapat mendukung kegiatan anaknya selama pelajaran berlangsung.

3. Libatkan peserta didik dalam membuat aturan

Generasi muda saat ini sudah sangat kritis dengan hal-hal yang mereka anggap tidak adil, termasuk tentang peraturan di kelas. Libatkan peserta didik dalam diskusi untuk membahas dan menetapkan peraturan yang dibutuhkan di kelas.

Ketika anak-anak ikut dalam diskusi membuat peraturan, mereka akan merasa terlibat dan menganggap peraturan itu harus dipatuhi karena dibuat atas kesepakatan bersama.

4. Amati dan pahami perilaku setiap peserta didik dan beri dukungan belajar

Setiap individu memiliki sifat yang berbeda beda. Seorang guru yang ingin atau memperbaiki perilaku peserta didik, harus memahami lebih dahulu apa latar belakang yang mempengaruhi peserta didik berperilaku dan menunjukkan sikap demikian.

Berikan pendekatan yang sesuai dengan kondisi peserta didik saat ini. Misalnya, peserta didik yang setiap hari terlihat tidak bersemangat mengikuti kelas, bisa Anda ajak berbincang untuk mencari tahu akar masalahnya.

Dok.AB
Dok.AB

Rangkul dia menemukan solusi dan menemukan motivasi untuk semangat mengikuti pelajaran di hari berikutnya. Dengan memberikan pendekatan seperti itu, bukan hanya bermanfaat untuk peserta didik tapi juga untuk diri Anda sendiri, agar lebih mudah membangun suasana kelas yang kondusif.

Setiap peserta didik masing masing punya waktu berbeda untuk berkembang dan menangkap pelajaran. Ada peserta didik yang cepat paham, namun tidak sedikit juga yang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk mempelajari sesuatu.

Saat peserta didik berhasil menguasai materi atau mendapat nilai memuaskan, berikan apresiasi, bisa dalam bentuk pujian, hadiah juga pesan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaiannya. 

Dok.AB
Dok.AB

Untuk peserta didik yang belum berhasil, jangan diperlakukan berbeda, beri mereka semangat untuk memperbaiki nilai dan mencapai target yang dibutuhkan.

Ajak peserta didik lain untuk ikut membantu, karena sesama teman biasanya akan lebih mudah berkomunikasi.

Perhatian dan apresiasi yang Anda berikan menjadi salah satu faktor untuk menciptakan suasana kelas yang tenang dan kondusif. Sebab peserta didik merasa dihargai atas segala pencapaiannya baik besar maupun kecil.

Itu tadi tips menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan untuk Anda yang berprofesi sebagai guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun