TA&NAHÂ
Ayub fuja eka andi lanata
Di wilayah kepulauan jawa (jawa timur) ada sepasang kekasih yang saling mencinta yang bernama si Alim dan yani. mereka berdua cukup lama saling mengerti satu sama lain hingga akhirnya terjadilah pernikahan antara keduanya , si alim yang dari keluarga sederhana dan si yani dari keluarga yang cukup punya. Beberapa bulan telah mereka jalani bersama ,mereka tinggal di rumah si Yani yang cukup ada tersebut dengan kegembiraan dan kemesraan yang luar biasa. hingga pada suatu waktu si Alim merasa malu ketika harus menumpang hidup ke keluarga si yani terus menerus , Akhirnya si Alim memutuskan untuk pindah kesalah satu gubuk milik pemerintah di pinggir jalan , mereka mulai madiri dengan melakukan bisnis rumahan . suatu hari setelah tiga empat tahun dari pernikahan lahirlah seorang anak laki laki yang di beri nama Brata.
Ketika Brata berumur lima belas tahun , keluarga mereka terkena musibah yang cukup memprihatinkan , hingga dari akibat kejadian itu membuat si Alim bertekat untuk pergi ke negeri sebrang (Malaysia). Brata yang dulunya adalah anak yang manja dari kejadian musibah tersebut brata berubah sekaligus menjadi anak yang Mandiri dan lebih berfikir dewasa meski umurnya masih sangat muda , dia pria sederhana yang mempunyai keinginan melebihi kekuasaanNya , dari kejadian ditinggal ayahnya kenegeri sebrang membuat dirinya lebih hati hati dalam malakukan kehidupan sehari hari.
Pada suatu hari Brata lulus dari sekolah menengah atas , ia tidak mau lagi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karna dia berfikir akan lebih bermanfaat ketika dia bekerja dan bisa membantu keluarganya dalam urusan ekonomi. Tapi berkat dorongan orang tua untuk melanjutkan ke perguruan tinggi akhirnya berhasil . Brata mendaftar di salah satu perguruan tinggi di jember dan akhirnya dia keterima menjadi mahasiswa di tempat ia tingggal.
Dua tahun tlah berlalu , Brata sekarang sudah semester tiga dan dia juga aktif di salah satu organisasi mahasiswa , di semester tiga inilah awal jumpa Brata dengan seorang gadis rantauan yang cukup manis dan juga pintar , dia punya nama Watinah. tapi Brata hanya bisa memperhatikan si Watinah ini dari kejauhan , hingga berjalannya waktu Brata pun masih sama seperti pertama bertemu dengan si Watinah hanya saja di dalam hati Brata sudah menyimpan beribu ribu gelora cinta yang tidak berani ia ungkapkan . ada banyak hal yang di pertimbangkan oleh Brata , dari segi ekonomi Brata hanyalah anak dari kuli rantauan yang ada di negeri jiran , dari segi ketampanan pun Brata sangat jauh untuk jadi juara harapan dan dari kepandaian pun Brata sangat minim ilmu pengetahuan. Kesederhanaanlah yang hanya ia miliki , Mungkin ketika malaikat cinta melihat dan menyaksikan kisah Brata, dia hanya tertawa melihat semangat yang di tampakkan oleh brata.
Â
Suatu ketika ,ada acara kampus yang membuat kedua insan itu(Brata dan Watinah) menjadi panitia dari acara tersebut. Pada saat pelaksanaan acara tersebut di sela-sela waktu membuat Watinah harus pergi berbelanja, karena yang mengerti pasar tersebut adalah Brata dan pada saat itu pula Brata lagi tidak ada kegiatan, maka Brata harus mengantarkan si Watinah dan temannya lagi yang bernama ilmi ke pasar untuk berbelanja. Saat itulah Brata memberanikan diri untuk sekedar menyapa si Watinah meski hal itu membuatnya mati suri sejenak karena rasa gerogi yang sangat mendalam. Dari kejadian itu Brata dan Watinah sudah mulai akrab dan saling becanda satu sama lain, Brata yang dulunya takut untuk menghubungi Watinah lewat media sosial sekarang sudah tidak lagi .Â
Dalam hati Brata sebenarnya telah lama menyimpan rasa itu ke Watinah tapi masih belum berani untuk mengungkapkannya. Hingga berjalannya waktu , entah kejadian seperti apa yang menimpa Brata hingga membuat Rasa percaya dirinya naik hingga melebihi akal normal manusia, dia berfikir bahwa Watinah memberikannya sebuah harapan yang luar biasa tanpa memikirkan bahwa dirinya itu siapa? hingga dapat berfikir seperti itu.Â
Pada hari yang di tentukan, Brata berangkat ke rumah saudaranya yang tak lain cukup berdekatan dengan kediaman si Watinah. Disana Brata memberanikan diri mengajak Watinah untuk sekedar makan angin atau biasa di sebut berpariwisata, dari kejadian itu Brata tambah yakin bahwa kepercayaan dirinya yang tidak normal itu bener-bener terjadi. Difikirannya Brata hanyalah Watinah seorang, Brata sudah memberikan harapan lebih kepada Watinah hingga kejadian tak terduga terjadi menimpa Brata. Dia tanpa sengaja membuka salah satu sosial media dan ternyata terungkap sudah bahwa gadis pengharapannya telah dimiliki seseorang yang lebih jelas jika di bandingkan dengan nasib si Brata. Brata mencoba mengadu kepada beberapa temannya tapi hal itu masih belum bisa meredamkan sakit dihatinya. hingga pada suatu malam Brata terbangun dari tidurnya sambil menyebut nama Watinah, untunglah Brata ingat kepada tuhannya dan dia segera mengambil wudu’ untuk melakukan solat tahajjud, dia bercerita akan kisahnya kepada tuhan bahwa dia telah terlena akan indahnya cinta. Brata sudah memasrahkan semuanya kepada tuhan, bahwa jika memang dia dan Watinah berjodoh pastilah akan bertemu jua dan jika dia memang tak berjodoh dengan Watinah, Brata ingin untuk segerakan hapus rasa yang di hatinya.
Pada waktu yang tak ditentukan, setelah beberapa minggu Brata dan Watinah tak bertemu. Akhirnya tuhan menjawab do’a brata , dia bertemu dengan Watinah di suatu tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya dulu, Brata dan watinah akhirnya saling berkomunikasi dan ternyata Watinah saat itu tidak ada yang memiliki. Akhirnya mereka saling berkomitmen untuk saling percaya dan saling mendukung satu sama lain, hingga pernikahan mereka pun tiba dan terlaksana dengan sangat bahagia.Â
Setelah itu, mereka berjuang membangun keluarga kecil bersama-sama. Kebahagiaan tak ada henti hentinya menghampiri mereka sampai suatu ketika mereka di karuniai seorang anak laki-laki yang bernama Boni Lakutasadewa. Tidak hanya itu , mobil yang mereka damba’’kan sejak dulu yakni Fortuner warna putih bisa di dapatkannya. Sekarang mereka sangat bahagia dengan usaha terang bulan yang maju pesat di seluruh indonesia. Mereka hanya tinggal menikmati dari kesuksesan yang di dapatkanya , Brata dan Watinah berkomitmen untuk yang terakhir kalinya agar saling mencintai dan menyayangi satu sama lain sampai mejadi TANAH (braTA & watiNAH). Insya Allah...