Mohon tunggu...
andi julianty
andi julianty Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menulis sejak umur 7 tahun

suka merangkai kata dengan dengan klimaks yang indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap Patah

28 Juli 2020   07:25 Diperbarui: 28 Juli 2020   07:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TERBANG

Langit biru dan bintang terang
mendampingi sayap-sayapku terbang
melintasi langit - langit ketujuh
sangat jauh dan melelahkan
membuat sayap ku patah  berguguran jatuh ke bumi
aku telah tersesat di palung hatimu
dan tak bisa kembali

kesesatanku adalah musibah
sebab aku tak mengerti tentang hidup
sebab aku tak mengerti cara memberimu hati dan rasa nyaman
aku pun tidak tau .....
bagaimana aku yang terpuruk
diantara dunia baru ini

ku coba terbangkan sihir cintaku
menembus hatimu mengaliri racun kasmaran
di setiap sel-sel pembuluh darahmu
agar hanya ada aku........
hanya aku dan tentangku yang segalanya indah
tanpa ada pengusik dari sihir cinta yang lain

HATI YANG TERTINGGAL

Di sudut lorong hitam aku habiskan waktu
setiap hari duduk menatap ujung jalan
perasaan cemas serta rindu
terlalu dalam berkecamuk
menanti dirimu berdiri di depanku

panas...... hujan..... badai sekalipun
tak'kan buatku beranjak
dimana genggaman tanganmu
dan kecupan hangatmu yang terakhir ku rasakan

tempat ini merupakan saksi bisu
ketika dirimu memutuskan pergi
seketika itu juga hatiku tertinggal di lorong hitam

pergimu tanpa satu penjelasan
hatiku yang tertinggal terus berharap
kau masih menginginkan aku
bahkan setiap mimpi ku melihat
kau datang dan menjadikan aku penggantinmu di altar suci

Part II

Sinar cintamu telah tenggelam
di bibir pantai yang tergulung ombak
yang tersisa hanya waktu
dan ketika waktu yang hilang
ikut tersapu air
aku hanya bisa bersimpuh menahan ketidak relaan melihatnya

tanya dan keluh kesah
terus aku ucapkan
kenapa ? mengapa??......
harus secepat ini .....
kebersamaanku harus lebur
dibatas waktu yang hilang

sepi bagiku adalah teman sejati
saat aku menangis ku butuh tempat sunyi
saat masalah menghampiri ku berlari mencari
kesepian untuk mengadu
begitu juga saat ku teringat padamu

WAKTU YANG HILANG

Akan ku putar kembali waktu yang hilang
akan aku kembalikan sosoknya
diantara kenangan yang indah
aku tiada pernah rela melihatnya
meninggalkan keindahan yang ada
yang pernah terjalin

memaksamu kembali padaku
bukan dari ke egoisanku
bukan pula dari sifat angkuh ku
nyatanya aku sangat menyayangimu
jangan biarkan waktu menghilang
saat sang fajar terbenam

Kembalikan hidupku.....
kembalikan masa laluku
kembalikan cintaku yang suci
dengarkan langit dan bumi
kembalikan kebahagiaan ku
aku tersiksa disini
melewati waktu yang hilang
aku terus berteriak mengulang mengulang ucapan yang sama
di balik dindinng pasungan kebencian mereka
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

RUNTUH

Yang harus tertanam di hati
biarkan geloramu hilang bersama geloranya malam
dan perginya jangan di sesalkan

perkataanmu sebuah kebenaran
sahabat dan malaekatku terbaik'ku
tetapi aku butuh banyak waktu
menepis dan mengubur perasaan
cintaku yang menggelora
tanpanya dunia runtuh
di hitungan menit saja

GELAP

Gelap mata bayang ku dengan lampu tamaram
di bulan november ini
mencari - cari kenangan masa lalu
terlalu samar tanpa bisa terawang dalam kaca mata qalbu
aku mencarimu ....

PART II

Jangan sia-siakan waktu
yang hanya memberi kerugian
sebab dia telah tenggelam
di peluk kehangatan jelita
sebagai malaekat dan sahabat
hanya sekedar memberi sebuah saran

PART III

Menghargai setiap tuturmu
adalah kebahagiaan bagiku
karena kau malaekat yang setia temani suka dukaku
selalu bisa membuatku bertahan
menahan gelora kepadanya

PART ......

Setiap pertemuan yang terjadi
pada akhirnya perpisahan ujungnya
ada berpisah untuk kembali bertemu
namun ada juga berp[isah untuk selamanya
takdir dari sang pencipta sebagai penentu
dimana ke ikhlasan merupakan hal terbesar

BEBASKAN

Jerat cintamu telah banyak melukai hati wanita
dan aku datang untuk pembalasan
setiap yang pernah terluka
akan kamu rasakan sakitnya yang lebih dari itu
aku datang tanpa akan memberimu kebebasan untuk menyesal

SESI II :

Pujian- pujian untukmu hanya palsu
aku akan membuatmu tebuai dan terlena pana cintaku
lalu aku akan membiarkanmu
jatuh semakin dalam di peluk'ku
sampai harinya datang tanpa dirimu sadari
aku sangkar yang menakutkan tanpa kebebasan

SESI III:

Menyayangi aku bukan berarti
harus memberi batasan kebebasan
aku bukan burung peliharaan
sesuka hatimu memberi ku makanan
mengurungku dalam sangkar kesepian
sesukamu melepaskan kebebasan yang tidak aku mau

SESI TERAKHIR :

Kau menyakitiku tanpa kau tau
tanpa memikirkan kegelisahan hatiku
kau menyiksaku tanpa kata
dan hari ini aku mau putus
untuk dapatkan kebebasan batin yang kucari.....

MENCINTAI DIA

Cinta aku gila
terlalu gila atas cintanya darimu
sangat tergila disisinya selamanya
dan aku gila mencintaimu
meski kegilaanku tiada harapan
atas penolakan kegilaan cintanya padaku

*************************

Dia laksana sajak -sajak nan indah
dia laksana bunga-bunga yang mewangi
dia laksana lilin bercahaya di jiwaku
dia sesejuk salju menyentuh

Sepanjang perjalanan Jambi - Makassar 22-11-210
Karya : AJ-  Bias Pelangi


saat tau kekasihku meninggal dan kecelakaan motor
puisi terakhir yang bisa saya persembahkan waktu itu, tulisan terakhir
dan selama 8  tahun kepergianya, saya baru bisa menulis kembali dan memulai bisa punya inspirasi.
Terima kasih untuk membaca persembahan saya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun