Apa yang terlintas dibenak kita ketika mendengar kata "Mahasiswa", mungkin tidak hanya satu jawaban yang akan terucap dari banyak orang dengan beranekaraganya latar belakang pendidikan. Salah satunya, mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila dia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi di sebuah perguruan yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya.
Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna.
Banyak dikalangan masyarakat indonesia mengartikan mahasiswa adalah seseorang yang akan membawa perubahan (agen of change) terhadap masyarakat indonesia. Mereka menganggap mahasiswa akan membawa perubahan positif bagi masyarakat tempat kelahirannya. Tidak sedikit mahasiswa yang merantau jauh sampai lintas pulau hanya untuk menuntut ilmu dan ingin memperbaiki keterpurukan-keterpurukan di tanah kelahirannya.Â
Mahasiswa lahir dari masyarakat dan sudah menjadi kewajibannya berperan aktif di dalam membela kepentingan masyarakat untuk kemajuan bangsa ini mahasiswa sangat berperan penting dalam kemajuan indonesia, karena mahasiswa yang akan menjadi tolak ukur dalam kemajuan bangsa. Mengutip dari dauh Bung Karno, beliau mengatakan "berilah aku 10 orang pemuda akan ku goncangkan dunia".Â
Dalam kutipan tersebut, beliau tidak bermaksud meminta 10 pemuda, melainkan beliau menujukkan bahwa para pemuda sangat kuat dan menjadi tonggak bangsa. Dalam bukunya Fatih Yakan yang berjudul pemuda dan perubahannya beliau mengatakan "Dalam setiap perubahan besar, peran anak muda di panggil.Â
Anak muda adalah aset besar dan berharga. Masyarakat berharap bahwa ketika mereka menjadi laki-laki di masa depan, akan menanamkan semangat kehidupan manusia dalam menghadapi perlawanan mereka dan upaya mereka untuk melayani negara ini".
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkankembangkan aspek etika dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan taqwa.Â
Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara. Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Dalam sejarah bangsa ini, peran pemuda amat sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia. Mereka telah menjadi penggerak kebangkitan bangsa, ketika didesaknya presiden Soekarno untuk mempercepat dalam pembacaan proklamasi. Tidak cuma itu sumpah pemuda dibuat oleh Muhammad Yamin yang berbunyi "kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, dan menjunjung bahasa persatuan."Â
Dan adapun tujuan dibuatnya sumpah pemuda diantaranya membangkitkan nasionalisme rakyat nusantara (khususnya pemuda Indonesia) untuk menentang dan mengusir penjajah, mempertebal rasa persatuan dan kesantuan bangsa Indonesia.
Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang. Amien Rais pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung mengalami penurunan seiring datangnya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini, kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya dan hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah didesaki para mahasiswa.Â
Penulis bukan lantas melarang mencari hiburan, akan tetapi carilah hiburan yang sesuai dengan syariat agama, karena sebagai manusia tentunya juga butuh yang namanya hiburan. Hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita.
Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus tahu peran kita yang sesungguhnya, yaitu membawa Indonesia lebih maju dan masyarakat yang sejahtera dan aman dengan merubah diri sendiri, yaitu dengan belajar yang rajin agar menjadi orang yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun bangsa. Ketika para pemuda (mahasiswa) di Indonesia sudah berilmu dan berpendidikan semua, maka bangsa Indonesia ini akan lebih maju dan tidak ada orang yang menganggur lagi, tapi realitanya, di negara Indonesia banyak pemuda-pemudi yang sudah lulusan strata 1 belum mempunyai pekerjaan (pengangguran).
Dewasa ini banyak lulusan sarjana yang masih pengangguran, karena tidak mempunyai tujuan yang sebenarnya dalam kuliah, perkuliahannya hanya biasa-biasa saja, dalam artian mereka hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) dan kurang greget dalam  kuliah maupun di luar kuliah, misal masuk kuliah lalu di dalam kelas Cuma bengong saja, tidak bertanya ataupun menanggapinya.Â
Dan penyebab selanjutnya adalah program studi paksaan orang tua, kadang ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi orang yang sesuai dengan keinginan orang tua, misalnya menjadi Dokter, sedangkan anaknya lebih dominan ke tekhnik dan suka dengan pelajaran tekhnik.Â
Ketika kuliah ambil prodi kedokteran, maka kemungkinan anak itu tidak akan serius dalam kuliah, walaupun ada sebagian anak yang menerima takdir kuliah di prodi kedokteran. Dari itu, jikalau mahasiswa menjadi mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat) dan belajar yang rajin maka bangsa Indonesia ini akan menjadi negara yang maju dan tidak ada pengangguran lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H