Penulis bukan lantas melarang mencari hiburan, akan tetapi carilah hiburan yang sesuai dengan syariat agama, karena sebagai manusia tentunya juga butuh yang namanya hiburan. Hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita.
Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus tahu peran kita yang sesungguhnya, yaitu membawa Indonesia lebih maju dan masyarakat yang sejahtera dan aman dengan merubah diri sendiri, yaitu dengan belajar yang rajin agar menjadi orang yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun bangsa. Ketika para pemuda (mahasiswa) di Indonesia sudah berilmu dan berpendidikan semua, maka bangsa Indonesia ini akan lebih maju dan tidak ada orang yang menganggur lagi, tapi realitanya, di negara Indonesia banyak pemuda-pemudi yang sudah lulusan strata 1 belum mempunyai pekerjaan (pengangguran).
Dewasa ini banyak lulusan sarjana yang masih pengangguran, karena tidak mempunyai tujuan yang sebenarnya dalam kuliah, perkuliahannya hanya biasa-biasa saja, dalam artian mereka hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) dan kurang greget dalam  kuliah maupun di luar kuliah, misal masuk kuliah lalu di dalam kelas Cuma bengong saja, tidak bertanya ataupun menanggapinya.Â
Dan penyebab selanjutnya adalah program studi paksaan orang tua, kadang ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi orang yang sesuai dengan keinginan orang tua, misalnya menjadi Dokter, sedangkan anaknya lebih dominan ke tekhnik dan suka dengan pelajaran tekhnik.Â
Ketika kuliah ambil prodi kedokteran, maka kemungkinan anak itu tidak akan serius dalam kuliah, walaupun ada sebagian anak yang menerima takdir kuliah di prodi kedokteran. Dari itu, jikalau mahasiswa menjadi mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat) dan belajar yang rajin maka bangsa Indonesia ini akan menjadi negara yang maju dan tidak ada pengangguran lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H