Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: "Gelang Hantu Bule" (Horor Komedi) Part 3

26 September 2020   09:38 Diperbarui: 26 September 2020   09:41 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Stttt, itu ada orang, mungkin itu Abang panitia," Doni menerangkan.

"Bilang "Judiko konama Juk." tambahnya.

"Iya, sabar." ketus Juki dengan cuek.

"Orang yang Mana sih Yas." Tanya Heri. yang berada tepat disampingku. Ia berusaha melihat kedepan dengan menjinjing kakinya, Aku pun tidak menghiraukan perkataan Heri, mungkin orang itu hanya belum kelihatan olehnya karena ia menggunakan kacamata minusnya apalagi saat ini tengah malam hari.
Perasaanku mulai tidak enak.

Suasana seram mulai terasa hebat. Kulihat orang itu memakai topi bulat seperti model jaman dahulu. Baju putih polos berkancing dengan dasi kupu-kupu beserta celana hitam pekat lengkap dengan sepatunya. Dimulutnya terdapat rokok tanpa menyala tepat berada di bawah pohon pinus.

"Judiko konama" Ucap Juki. Namun orang itu tidak merespon sama sekali.

"Judiko konama" tetap ia tidak merespon.

"mungkin itu bukan Panitia." Ujar Doni. Kulihat Heri masih dengan ekspresi herannya dengan menatap sesuatu yang ia cari, sesekali ia menggosok matanya lagi.

"Mana sih Yas," bisik Heri sekali, ia benar-benar belum melihat orang yang mengenakan dasi kupu-kupu itu.

"Itu di bawah pohon tepat dihadapan kita." Jelasku menerangkan ke Heri sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan Heri. Kalau itu setan kenapa Aku dan lainnya bisa melihatnya, kecuali Heri.

"Judiko konama" ucap Juki untuk yang ketiga kalinya. Orang itu sama sekali sama sekali tidak merespon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun