Mohon tunggu...
Andi PermanaSutisna
Andi PermanaSutisna Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Pendidik di SDN Sedaraja II Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Meningkatkan Kemampuan Literasi Bahasa dan Literasi Matematis Siswa SDN Sedaraja II

16 Oktober 2021   10:56 Diperbarui: 16 Oktober 2021   11:03 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Nyata Modul 3 : Program Meningkatkan Literasi Bahasa dan Literasi Matematis Siswa SDN Sedaraja II

Penulis

:

ANDI PERMANA SUTISNA

Calon Guru Penggerak

:

Kab. Majalengka

Angkatan

:

2

 

PERITIWA (FACTS) :

A. Latar Belakang

SDN Sedaraja II memiliki aset potensial yang dapat dikembangkan untuk program yang berdampak pada murid. Program ini berbasis kegiatan literasi berdasarkan beberapa modal, yaitu:

  • Modal SDM/Manusia   
  • Siswa memiliki semangat belajar yang tinggi ditandai dengan jarak dari rumah ke sekolah bisa mencapai kurang lebih 3 km yang ditempuh dengan berjalan kaki.
  • Kepala sekolah dan tenaga kependidikan memiliki tekad yang kuat untuk mencerdaskan siswa karena setiap hari harus melewati jalan yang sangat terjal.
  • Komite dan orang tua murid sangat menekankan pada kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) sebagai patokan keberhasilan siswa terutama bagi siswa yang setelah lulus SD langsung bekerja.
  1. Modal Lingkungan

SDN Sedaraja II berada di lingkungan dataran tinggi atau pegunungan bahkan sangat dekat sekali dengan lingkungan pohon pinus. Hal ini menyebabkan lingkungan nyaman dan jauh dari kebisingan. 

  1. Modal Fisik

Berada di lingkungan pegunungan tidak membuat sekolah tidak terurus. Sekolah kami memiliki ruang guru dan ruang kelas yang mencukupi, kami juga memiliki kantin sekolah dengan tempat yang nyaman, tempat sampah dengan pemilahan sampah organik dan anorganik, lapangan olahraga yang cukup luas, dan musholla yang memadai.

  1. Modal Sosial

Masyarakat sekitar bahkan siswa masih memiliki sikap kekeluargaan yang erat. Ditandai dengan terdapat adik-kakak sampai 3 orang dari kelas I s/d VI serta masih memiliki kebiasaan pergi atau pulang sekolah bersama. Hal ini bisa kita manfaatkan untuk kegiatan tutor sebaya dan kerja kelompok dengan teman bermain.

  1. Modal Budaya dan Keagamaan
  • Sekolah kami bisa dikatakan berada di lingkungan yang menaati ajaran agama Islam dengan baik. Masih terdapat kebiasaan mengaji bersama di “kobong” di siang atau sore hari selepan pulang sekolah.

Berdasarkan diskusi dengan kepala sekolah dan jajaran pendidik di SDN Sedaraja II pada bulan September 2021 dan dilatar belakangi oleh modal atau asset yang dimiliki maka dibuatlah program dengan berfokus pada kegiatan meningkatkan literasi bahasa dan literasi matematis siswa. Program ini juga merupakan lanjutan dari kegelisahan Calon Guru Penggerak dan rekan guru lain karena masih rendahnya kemampuan awal membaca, menulis dan berhitung di SDN Sedaraja II. Kemudian untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan literasi bahasa dan literasi matematis ini, akan di set sedemikian rupa dengan pendampingan guru dan metode tutor sebaya. Untuk itu CGP merancang sebuah program sekolah yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober dan Nopember 2021.

B. Tujuan

Dengan melakukan kegiatan literasi bahasa dan literasi matematis di SDN Sedaraja II melalui pendampingan dan tutor sebaya, diharapkan siswa mampu meningkatkan kemampuan literasi bahasa dan literasi matematisnya guna mempermudah guru dalam proses pembelajaran bahkan tidak ada siswa lulusan SDN Sedaraja II yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung dasar.

C. Tolak Ukur

  • Meningkatnya kemampuan membaca bagi siswa yang belum bisa membaca
  • Meningkatnya membaca pemahaman bagi siswa yang sudah membaca
  • Mampu menceritakan hal menarik dari bacaan bagi siswa yang sudah mampu membaca pemahaman
  • Meningkatnya kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan
  • Meningkatnya kemampuan berhitung perkalian dan pembagian menggunakan metode yang dibuat CGP
  • Menerapkan kemampuan berhitung dalam kehidupan sehari-hari
  • Terwujudnya sekolah yang memiliki budaya literasi bahasa dan matematis.

D. Linimasa tindakan yang akan dilakukan (BAGJA)

B-uat pertanyan utama : Bagaimana menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang berorientasi pada pengembangan literasi bahasa dan literasi matematis?

A-mbil pelajaran :

  1. Penelitian skripsi dan thesis saya tentang kemampuan awal dan hubungannya dengan literasi matematis sehingga saya yakin mampu saya implementasikan di sekolah dasar
  2. Berdasarkan pengalaman saya pernah menjadi wali kelas V selama 1,5 tahun masalah utama dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah kemampuan membaca dan berhitung. Berdiskusi dengan guru lain pun, mereka memiliki masalah yang sama.
  3. Kepala sekolah dan guru serta orang tua murid selalu mendukung program yang berpihak pada siswa.
  4. Telah dibentuknya komunitas praktisi di sekolah yang peduli dengan kemampuan calistung siswa dapat membantu membudayakan literasi bahasa dan matematis.
  5. Kebersamaan siswa dalam bergotong royong dan kebiasaan mengaji bersama dapat menjadi motivasi untuk melakukan tutor sebaya.

G-ali mimpi :

  1. Guru memiliki rasa peduli untuk membimbing dan mendampingi siswa-siswa yang terlambat dalam pembelajaran.
  2. Guru memiliki motivasi untuk selalu mengembangkan potensi siswanya.
  3. Siswa memiliki kepercayaan diri kembali dalam pembelajaran ketika kemampuan dasar mereka menjadi lebih baik.
  4. Pembelajaran berjalan sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sudah ada pada kurikulum karena kemampuan dasar siswa sudah terpenuhi.
  5. Siswa memiliki rasa peduli terhadap temannya yang terlambat dalam pembelajaran.
  6. Meningkatnya kemampuan siswa dalam kemandirian belajar ketika dasar-dasar kemampuan yang harus mereka miliki sudah dikuasai.

 

J-abarkan rencana :

1. Peran dan Kontribusi:

CGP : Memprakarsai program untuk meningkatkan kemampuan literasi bahasa dan matematis siswa, mencari referensi metode yang tepat, serta membuat jadwal terperinci untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan program

Metode Perkalian, dokpri
Metode Perkalian, dokpri

Membuat Pertanyaan pemantik, dokpri
Membuat Pertanyaan pemantik, dokpri
  1. Murid : Melaksanakan program.
  • Melaksanakan tes kemampuan awal membaca dan menghitung siswa untuk pemetaan profil siswa

Gambar dok. pribadi
Gambar dok. pribadi
  • Melaksanakan budaya tes perkalian sebelum masuk kelas

Gambar dok. pribadi
Gambar dok. pribadi
  • Melaksanakan tutor sebaya membantu teman yang terlambat dalam membaca

Gambar dok. pribadi
Gambar dok. pribadi

Gambar dok. pribadi
Gambar dok. pribadi
  1. Para wali kelas : Mendampingi siswa dalam pelaksanaan program
  2. Kepala sekolah : Memberikan dukungan, memnitoring dan mengevaluasi program

2.      Agar kegiatan berjalan tertib maka CGP bersama wali kelas ikut serta mendampingi memonitor dan mengevaluasi kegiatan.

3.      Langkah kecil dapat dilakukan dengan CGP membagikan kegiatan yang dilakukan ke grup sekolah sehingga menjadi pembelajaran bagi Kepala sekolah dan guru yang lain.

4.      Langkah besar menggugah dan menginspirasi kelas lainnya agar melaksanakan tersebut secara rutin.

A-tur eksekusi :

  1. Yang terlibat dalam pelaksanaan adalah CGP, siswa yang berkemampuan rendah dalam membaca dan berhitung, serta siswa yang dianggap bisa menjadi tutor sebaya, serta komunitas praktisi.
  2. Langkah menjalin komunikasi :
  • CGP meminta ijin kepala sekolah untuk kegiatan dan meinformasikan kegiatan kepada guru lain.
  • CGP mensosialisasikan program kepada kepala sekolah, guru dan komite sekolah.
  • CGP menyusun program dan metode pendampingan.
  • CGP mendiskusikan teknis kegiatan dengan komunitas praktisi.
  • Mendata siswa yang membutuhkan pendampingan dalam kemampuan membaca dan berhitung dasar.
  • Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya.
  • Mendata siswa yang mampu menjadi tutor sebaya.
  • Guru dan siswa melaksanakan program
  1. Penanggung jawab : CGP bersama komunitas praktisi mendampingi langsung kegiatan sehingga langsung memberikan umpan balik dan tindak lanjut hasil kegiatan

4. CGP dan wali kelas memonitor langsung kegiatan sampai selesai

E.      Dukungan yang dibutuhkan adalah seluruh warga sekolah, karena tanpa dukungan dari kepala sekolah, rekan guru yang lain, tenaga kependidikan, siswa dan orang tua murid maka kegiatan ini akan terhambat.

PERASAAN (FEELINGS)

Perasaan senang dan bangga ketika bisa mensosialisasikan dan melaksanakan “Program meningkatkan kemampuan literasi bahasa dan matematis siswa”. Bahkan lebih bahagia ketika tujuan dari program ini dapat tercapai. Sempat pesimis karena merasa masih anak kemarin sore di dunia pendidikan, namun dukungan dari kepala sekolah, siswa dan guru yang lain membuat program ini dapat dimulai. Tentunya yang paling penting adalah ketika program ini dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk bisa mendapatkan merdeka belajarnya.

 

PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Aksi nyata program ini sangat bermanfaat untuk pengalaman bagaimana mengidentifikasi, merencanakan dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid dengan mempertimbangkan resiko. Mengenal dan menerapkan manajemen resiko pada program ini antara lain:

  • Identifikasi jenis resiko : ada beberapa resiko yang mungkin muncul dari program ini, diantaranya finansial/dana, kemudian konsistensi pelaksanaan program karena program ini harus dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan bahkan kebudayaan.
  • Pengukuran resiko: secara keseluruhan resiko yang dihadapi tidak terlalu besar resikonya walau demikian tetaplah merupakan resiko yang harus diminimalisir sehingga tidak menjadi hambatan yang dapat mengurangi bahkan menggagalkan program ini.
  • Strategi pengendalian resiko: Untuk masalah finansial bisa didiskusikan dengan kepala sekolah sehingga beban pengeluaran dari program ini bisa ditanggung oleh sekolah. Sementara untuk konsistensi pelaksanaan program ada pada monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.
  • Melakukan evaluasi terus-menerus maju berkelajutan: dibentuk tim yang beranggotakan wakil semua unsur warga sekolah untuk melakukan eveluasi secara periodik dan berkesinambungan.

 

PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Setelah melaksanakan aksi nyata ini harapannya program ini bisa dijadikan tolak ukur untuk keberhasilan program-program sekolah berikutnya. Dan harapannya menjadi inspirasi bagi guru lain untuk melaksanakan kegiatan yang serupa dan berdampak positif bagi siswa. Dan secara berkala membuat pelaporan (Reporting).

Laporan pelaksanaan program disusun dengan sistematika, sebagai berikut: Pendahuluan, Tujuan Kegiatan, Waktu dan Tempat Kegiatan, Anggaran Biaya Kegiatan, Pelaksanan Kegiatan, Evaluasi dan Rekomedasi, Dokumentasi Kegiatan dan Penutup.`

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun