Mohon tunggu...
Andi Setianto
Andi Setianto Mohon Tunggu... Freelancer - Amateur Writer and Historian

Hobi sepakbola dan merawat bonsai

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pekan Olahraga Nasional (PON): "Obat Penawar" Gagalnya Indonesia Berlaga di Olimpiade Tahun 1948

29 Juli 2024   14:13 Diperbarui: 29 Juli 2024   17:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Solo Mendapat Kehormatan

Solo ditunjuk sebagai tuan rumah PON pertama, bukanlah sebagai peristiwa yang kebetulan saja. Dipilihnya Solo sebagai tempat penyelenggaraan PON karena dinilai sebagai kota yang sarana dan prasarananya paling memungkinkan. Meskipun sarana dan prasarana itu masih jauh dari kata layak. Alasan yang menguatkan dipilihnya Solo adalah telah berdiri stadion yang bernama Stadion Sriwedari. Stadion Sriwedari adalah stadion pertama yang dibangun bangsa Indonesia dan khususnya bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk berolahraga rakyat.

Stadion Sriwedari memiliki nilai sejarah perjuangan, karena pembangunan stadion ini adalah reaksi atas perlakuan diskriminasi dari penjajah Belanda terhadap kegiatan olahraga yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Melalui gagasan RMT. Wongsonegoro dan kemudian mengusulkannya kepada Sri Susuhunan Pakubowono X untuk membangun stadion yang khusus dapat digunakan oleh rakyat Indonesia berolahraga, maka dibangunlah Stadion Sriwedari ini.

Setelah pembentukan panitia, maka ditentukanlah tempat-tempat yang menjadi tempat diadakannya perlombaan pada setiap cabang olahraga. Maka, ditentukanlah tempat-tempat dilaksanakan pertandingan, Tenis bertempat di Banjarsari, finalnya di Surjohamidjajan; Basketball bertempat di Ngarsopuro; Panahan bertempat di Sriwedari; Bola keranjang bertempat di Penumping; Atletik bertempat di Sriwedari; Renang bertempat di Tirtomojo, Djebres; Pencak Silat diadakan di Gedung Gambar Hidup Sriwedari; dan Sepakbola bertempat di Stadion Sriwedari.

Selama penyelenggaraan PON disediakan tujuh pemancar yang akan dilayani oleh RRI pusat dengan cabang-cabangnya. Akan dipergunakan pemancar dari PTT yang dapat didengarkan sampai di Filipina. Itu semua dimaksud agar seluruh pecinta olahraga baik di daerah Kepulauan Indonesia, di daerah pendudukan, dan di negeri tetangga dapat dengan cepat mengikuti Pekan Olahraga. Siaran tersebut akan dimulai jam 9-14 siang dan jam 17-malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun