Mohon tunggu...
Andhito Abimanyu
Andhito Abimanyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unair

Hobi membaca dan update berita baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kasus Prostitusi di Surabaya

18 Juni 2024   22:15 Diperbarui: 18 Juni 2024   22:36 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.ajnn.net/files/images/20211217-ilusrasi-prostitusi-online.jpgInput sumber gambar

          Dalam kasus yang lain, dua perempuan di bawah umur berinisial N dan A ditangkap oleh polisi karena diduga terlibat kasus prostitusi (Okenews, 2022). N dan A terjaring operasi satpol PP di area pemakaman Kembang Kuning. N dan A kemudian diberikan pendampingan di Liponsos Keputih. Latar belakang permasalahan kedua anak itu berbeda. N ditinggal oleh orang tuanya yang meninggal dunia sedangkan A dipekerjakan sebagai prostitusi dan pengamen jalanan.

            Faktor Terjadinya Prostitusi

         Bahwasannya faktor utama penyebab dari terjadinya penyimpangan sosial prostitusi di Surabaya adalah faktor lingkungan. Pada urutan pertama adalah faktor lingkungan keluarga dan kemudian kedua adalah faktor lingkungan pertemanan. Faktor lingkungan keluarga yang dimaksud adalah lemahnya pengawasan dari lingkungan keluarga, dan kemudian untuk lingkungan pertemanan adalah lingkup pertemanan yang kurang sehat di mana pergaulan yang ada di lingkup tersebut tidak berada arah untuk membawa diri pada perilaku-perilaku yang baik atau sesuai norma.

        Faktor ekonomi juga memegang peranan penting dalam mendorong seseorang terlibat dalam prostitusi. Kondisi ekonomi yang sulit, seperti kemiskinan dan tingginya angka pengangguran, seringkali menjadi alasan utama bagi seseorang untuk memasuki dunia prostitusi sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kesempatan kerja yang terbatas juga turut andil, Terutama bagi perempuan, peluang kerja yang terbatas dan rendahnya tingkat pendidikan dapat menjadikan mereka terpinggirkan dalam pasar kerja, sehingga beberapa memilih prostitusi sebagai jalan keluar. Namun, tidak dipungkiri gaya hidup yang melebihi kemampuan ekonomi juga menjadi faktor lain atas terjadinya prostitusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun