Mohon tunggu...
andhita jasmine
andhita jasmine Mohon Tunggu... Lainnya - A student

for educational purposes.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membentuk Spektrum Kehidupan Manusia Melalui Filosofi Warna

17 Februari 2022   16:29 Diperbarui: 17 Februari 2022   16:34 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Routledge handbook of philosophy of colour/www.routledgehandbooks.com

Ada perbedaan antara teori warna yang didapat dari hasil dari pengelompokan teori warna dengan hasil berdasar pengalaman dalam melihat warna yang perannya dipegang oleh masing-masing peran fungsionalis dan pengisi fungsionalis. 

Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan keterkaitan antara warna dengan permasalahan pikiran-tubuh. Warna adalah properti fisik yang dimana hal ini dikaitkan pula dengan sifat mental tertentu. Jika warna adalah sifat mental, maka adalah benar bahwa status ontologis warna terkait dengan masalah pikiran-tubuh.

Warna juga memiliki keterkaitan dengan nilai. Analogi antara warna dan nilai biasanya digunakan untuk menjelaskan sifat nilai, terutama karena perasaan (naif) bahwa sifat warna lebih jelas daripada nilai. Baik warna dan nilai tampak jelas terkait dengan fitur kontingen dari sifat manusia dalam beberapa cara: dengan sifat visual kita dalam hal pengaplikasian warna, profil emosional kita, sifat sosial, dan kerentanan tertentu. 

Buku ini menyebutkan terdapat empat versi analogi, yaitu sentimental, realisme, relativisme, dan teori kesalahan yang dimana hal ini membuktikan bahwa sejauh ini kita telah melihat bahwa terdapat posisi analogi yang luas dalam filsafat warna untuk jenis pandangan utama yang ditemui dalam teori nilai.

Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa hewan melihat warna yang kita lihat, untuk hewan yang tidak memiliki penglihatan jelas pada warna. Demikian pula, tidak ada alasan untuk berpikir bahwa sistem moral yang diterapkan pada malaikat akan seperti milik kita, karena tidak jelas apakah masuk akal untuk menerapkan sistem moral kita pada makhluk yang maha tahu atau kebal.

Ilmu dan ruang warna

Ilmu warna menyangkut proses penglihatan warna dan ciri-ciri lingkungan yang mempengaruhi warna yang kita lihat dan bagaimana kita melihatnya. 

Terdapat serangkaian proses sampai pada akhirnya kita bisa melihat dan membedakan wujud warna yang ada di dunia. Dimulai dari proses optik yang menyangkut cabang ilmu medis karena bersinggungan dengan bagaimana respons mata terhadap spektrum cahaya, ditambah dengan pengaruh lingkungan yang menjadi komponen pembentuk karakteristik suatu objek, mekanisme fisiologi dari penglihatan warna, hingga pandangan melihat warna ditinjau dari korteks dan psikofisika warna. 

Tak hanya itu, ilmu warna juga mencakup tentang kerusakan atau kecacatan dalam penglihatan warna dan bagaimana fenomena itu dinamai baik pada manusia maupun binatang.

Ruang warna dapat berupa pengelompokan menurut komponen fisik, imajiner, atau teoritis, atau dari jenis psikometrik, mengelompokkan warna menggunakan dimensi yang dimaksudkan sebagai ukuran berbagai atribut psikologis warna. Berbagai atribut alternatif dan berbagai ukuran yang tersedia untuk mengukur atribut ini bersama-sama berkontribusi pada keragaman besar ruang warna psikometrik.

Fenomena warna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun