Mohon tunggu...
Andini cahyarani
Andini cahyarani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan dalam Masyarakat

19 Maret 2020   23:55 Diperbarui: 19 Maret 2020   23:57 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan melalui intergrasi dan reintergrasi sosial

1. INTERGRASI SOSIAL

Intergrasi sosial adalah sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

a. Syarat terbentuknya intergrasi sosial

1. Anggota masyarakat sadar bahwa mwreka.   telah berhasil saling memenuhi kebutuhan mereka.

2. Nilai dan norma sosial tersebut berlaku cukup lama,tidak mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten. 

3. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan mengenai norma nilai sosial  yang dilestarikan serta dijadikan pendoman.

b. Proses terwujud nya intergrasi sosial

Proses penciptaan intergrasi sosial pasca konflik dan kekerasan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konflik menuju akomodasi 

2. Akomodasi menuju kerja sama 

3. Kerja sama menuju akomodasi 

4. Koordinasi menuju asimilasi

c. Sifat intergrasi sosial

1. Intergrasi normatif, yaitu intergrasi yang terbentuk karena terdapat kesepakatan

2. Intergrasi internasional, yaitubintergrasi yang terbentuk karena adanya ketergantungan antar kelompok masyarakat

3. Intergrasi koeraif, yaitu intergrasi yang terbentuk kaeena adanya paksaan dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dengan memggunakan lembaga sosial.

d. Faktor pendorong intergrasi sosial

1. Besar kecilnya kelompok

2. Homogenitas kelompok

3. Aktivitas komunikasi

4. Mobilitas geografis

e. Pihak yang terlibat dalam proses intergrasi sosial

1. Pihak dari dalam

Pihak yang berasal dari komunitas yang mengalami konflik dan kekerasan

2. Pihak dari luar

Pihak yang tidak terlibat konflik dan kekerasan 

2. REINTERGRASI SOSIAL

reintergrasi sosial merupakan upaya untuk membangun kepercayaan antara pihak yang berkonflik agar bersatu kembali. 

a.  Faktor pendorong reintergrasi sosial

1. Konflik dan kekerasan terjadi kembali dalam masyarakat 

2. Terdapat permintaan untuk membangun kembali hubungan antar masyarakat yang teecerai-berai

3. Keinginan menciptakan kembali kondisi aman, tentram, dan harmonis seperti sediakala. 

b. Proses pelaksanaan reintergrasi sosial

1. Membangun kepercayaan antar pihak yang terlibat konflik

2. Penguatan identitas bersama

3. Penguatan melalui kegiatan bersama 

4. Pembuatan kebijakan pemerintah yang proreintergrasi.

c. Pihak-pihak yang dapat terlibat dalam proses reintergrasi sosial

1. Badan khusus reintergrasi 

2. NGO luar negeri 

3. Organisasi internasional 

3. KONFLIK DAN KEKERASAN YANG MEMBUTUHKAN PROSES INTERGRASI DAN REINTERGRASI SOSIAL

a. Konflik dan kekerasan tingkat lokal

Merupakan konflik dan kekerasan yang terjadi antar individu atau antar kelompok dalam lingkup atau skala wilayah yang relatif sempit

b. Konflik dan kekerasan di tingkat nasional

Merupakan konflik yang terjadi antar kelompok masyarakat yang berada dalam satu negara. 

c. Konflik dan kekerasan di tingkat internasional 

Merupakan konflik dan kekerasan yang melibatkan dua negara atau lebih

B. Upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan melalui penelitian sosial

1. PERAN PENELITIAN SOSIAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DAN KEKERASAN 

secara teknis peran penelitian sosial terhadap upaya penyelesaian konflik dan kekerasan sebagai berikut:

a. Hasil penelitian dapat dijakdikan acuan dalam menyusun program atau langkah yang mampu menumbuhkan perdamaian berdasarkan karakter masyarakat

b.  Hasil penelitian konflik dapat menjadi referensi kepustakaan baru dibidang keilmuan tentang konflik. 

2. TAHAP-TAHAP PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PADA PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN 

a.  Menentukan topik dan objek penelitian 

b.  Menentukan latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian 

c.  Melakukan kajian pustaka dan membaca penelitian yang relevan

d.  Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data

e.  Menarik kesimpulan, membuat rekomendasi, dan membuat laporan penelitian 

3. ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK DALAM MENGOLAH DATA PENELITIAN 

a.  Peta konflik

Pemetaan konflik menunjukan hubungan antar bagian / tokoh dalam konflik

b. Pohon konflik

Bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab konflik dan kekerasan 

c. Segitiga SPS

Digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat konflik

d. Analisis kekuatan konflik

Merupakan teknik analisis yang menunjukkan bentuk persebaran kekuatan dari kedua belah pihak yang mengalami konflik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun