Mohon tunggu...
Andhika Zulkarnaen
Andhika Zulkarnaen Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder of Cultura Magazine

A creativepreneur with more than 15 years of professional experience in communication, branding, and new media.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Alasan Kita Sering Terlambat

22 Februari 2018   13:35 Diperbarui: 22 Februari 2018   13:40 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering terlambat ke kantor atau meeting, pasti ada beberapa alasan. Kalau kita bisa identifikasi pasti bisa juga merubahnya.

You Underestimate The Time It Takes You to Get Ready.

Salah satu kemungkinan kamu selalu terlambat adalah sering meremehkan waktu yang diperlukan untuk bersiap-siap. Hitung waktu yang kamu perlukan setiap pagi, mulai dari berapa lama kamu mandi, sarapan dan kegiatan-kegiatan lain yang kamu perlukan untuk memulai hari. You simply need to adjust that and you will not have this obstacle preventing you from being on time any more.

You Are Very Particular in How You Look.

Kamu mungkin tipe orang yang sangat peduli dengan penampilan, tapi kalau itu bisa membuat terlambat, mungkin kamu perlu memikirkan kembali rutinitas berpenampilan kamu. Kalau rutinitas bersiap-siap cukup lama dan berlebihan, coba atur kembali. Can it be reworked? Can you tweak it?

You Spend Too Much Time Deciding What to Wear.

Kadang kita sering terlambat karna tidak bisa memutuskan apa yang akan dikenakan. Hal satu ini cukup mudah untuk diperbaiki. Putuskan apa yang akan kamu kenakan pada malam harinya, jadi apa yang kamu lakukan keesokan harinya adalah cuma berpakaian.

You Think Others Should Just Wait on You.

Kebiasaan ini adalah salah satu yang paling sulit diperbaiki dan sering menjadi masalah dalam manajemen waktu. Ini menandakan bahwa kamu pikir waktu kamu lebih berharga daripada orang lain. If this is you, mungkin ini akan membantu kamu untuk mempertimbangkan bahwa waktu semua orang penting bagi mereka dan itu akan membuat kamu untuk berpikir sebaliknya. Setelah kamu memahami hal ini, masalah ini akan hilang.

You Don't Allow for Traffic And Other Factors in Driving.

Mungkin kamu sering meremehkan waktu yang diperlukan untuk pergi dari titik A ke titik B. Atau mungkin menyadari lamanya waktu yang diperlukan untuk sampai ke sana tetapi selalu ada kemungkinan waktu tambahan apalagi kemacetan di Jakarta tidak selalu bisa diprediksi atau faktor lain yang mungkin menghambat kedatangan kamu. Coba perkirakan waktu yang akan ditempuh untuk sampai ke tujuan misalnya membutuhkan 60 menit, sebaiknya kamu berangkat 90 menit atau dua jam sebelumnya.

Kalau telat meeting atau kerja, jangan pernah pakai asalan "Maaf jalanan macet banget".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun