Mohon tunggu...
Andhika Ruliyanto
Andhika Ruliyanto Mohon Tunggu... -

sedang di Perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Time Is/Or Money

22 Juli 2015   04:13 Diperbarui: 22 Juli 2015   04:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terlambat sepertinya sudah menjadi kebiasaan buruk yang telah membudaya. Bahkan tidak banyak yang telah menganggap terlambat sebagai sesuatu yang wajar. Seperti ada peraturan baru tak tertulis dimana jika kita janji bertemu jam 9, maka sebenarnya kita janji bertemu jam 10.

Padahal jika kita datang tepat waktu, maka secara tidak langsung kita telah menghargai diri kita sendiri maupun orang yang ingin ditemui. Orang yang ingin ditemui pun merasa dirinya dianggap penting. Selain itu, jika datang terlambat dari waktu yang sudah disepakati, jelas hal itu akan membuang waktu percuma yang sebenarnya bisa dinikmati untuk quality time.

2. Buat skala prioritas

Membuat skala prioritas artinya mengurutkan pekerjaan mana yang paling penting dan harus didahulukan pengerjaannya supaya cepat selesai. Namun, tidak sedikit dari kita yang kurang memperhatikan pekerjaan mana yang penting dan yang tidak penting untuk dikerjakan sehingga banyak waktu yang terbuang percuma dan dengan menyisakan banyaknya pekerjaan yang masih harus diselesaikan. Hal ini sama saja dengan tidak menghargai waktu.

3. Tidak menunda pekerjaan yang sedang dilakukan

Tidak jarang ketika kita sedang melakukan sesuatu, datanglah distraksi yang menggoda untuk diladeni. Seperti saat sedang serius mengerjakan tugas, tiba-tiba ada notifikasi dari smartphone kita entah ada chat dari Pevita Pearce atau “@raisa6690 menyukai foto Anda.”, alhasil tugas yang baru saja dikerjakan justru ditinggalkan karena distraksi-distraksi itu tadi. “Ah, nanti aja deh, takut si Pevita ngambek kalo chat-nya ngga dibales, toh masih ada nanti, besok juga masih sempet.”

Saat chat-nya sudah selesai dan sudah bilang “terima kasih” ke Raisa, ngantuk pun tak bisa ditahan lagi. Akibatnya, tugas yang seharusnya sudah selesai justru dikerjakan keesokan harinya dengan terburu-buru dan hasilnya pun tidak maksimal.

Padahal bisa saja kita menyelesaikan tugas terlebih dahulu dan menonaktifkan smartphone untuk sementara waktu, barulah ketika tugas selesai kita dapat melakukan kegiatan lainnya.

Dont say “There’s still time” or “Maybe next time”, because there’s also the concept of “It’s too late”.

4. Memaafkan masa lalu

Tidak sedikit orang yang berlarut-larut terjebak pada masa lalunya, seperti ketika kehilangan seseorang yang teramat dicintai. Padahal dengan berlarut-larut meratapi, nelangsa, dan menyalahkan diri sendiri tidak akan mengubah masa lalu. Seseorang itu pun tidak akan kembali dan sudah jelas itu akan buang-buang waktumu yang sangat berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun