Mohon tunggu...
Andhika Putra Firmansyah
Andhika Putra Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - PENGUSAHA

HOBBY OTOMOTIF, PECINTA LINGKUNGAN, PENGUSAHA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Regulasi Plastik Sudah Ditekan, Efektifkah Penerapan Regulasi?

11 Juni 2024   10:05 Diperbarui: 11 Juni 2024   10:19 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Manager Toko Superindo Citraland, Pak Ruben (Tengah). Kiri (berbaju Biru) Vincent dan Kanan (Baju Hijau Dio) Selaku Mahasiswa Universitas/dokpri

Tantangan Harga dan Kesadaran Pelanggan

Namun, harga paperbag yang masih mahal menjadi kendala. Masyarakat cenderung memilih tas plastik sekali pakai karena biaya tambahan dianggap memberatkan dan tidak ingin repot. Pak Didik menambahkan bahwa margin keuntungan untuk barang kecil-kecil sangat tipis, sekitar 0,6% per item, sehingga tidak memungkinkan memberikan paperbag gratis. Kondisi ini menciptakan situasi yang sulit baik bagi toko maupun pelanggan.

Segmen Menengah ke Bawah

Wawancara dengan Ibu Riris selaku owner toko kelontong, Kanan (Lazuardi) selaku Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya Mata Kuliah Green Lifestyle/dokpri
Wawancara dengan Ibu Riris selaku owner toko kelontong, Kanan (Lazuardi) selaku Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya Mata Kuliah Green Lifestyle/dokpri
Implementasi di Toko Kelontong
Di sektor toko kelontong, implementasi pengurangan tas plastik sedikit banyak sudah dilakukan. Menurut Bu Riris, pemilik toko kelontong, penggunaan dus bekas untuk pembelian partai besar dan tidak memberikan tas plastik untuk pembelian 1-2 item sudah menjadi kebiasaan. Meskipun manajerial toko kelontong tidak se-rapi sektor toko menengah atau menengah ke atas, aplikasi program pengurangan tas plastik berjalan cukup baik.

Penerimaan Paperbag

Bu Riris menyatakan bahwa penerapan penggunaan paperbag tidak menjadi masalah bagi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa di tingkat menengah ke bawah, masyarakat cukup fleksibel dalam menerima perubahan menuju penggunaan tas yang lebih ramah lingkungan.

Solusi Kami terhadap Regulasi Subsidi

Untuk mengatasi tantangan dalam pengurangan penggunaan tas plastik sekali pakai, solusi regulasi subsidi dapat diimplementasikan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Subsidi Paperbag untuk Toko:
   - Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada toko-toko untuk mengurangi biaya produksi dan distribusi paperbag. Subsidi ini dapat membantu toko menengah seperti Toserba Drajat yang kesulitan memberikan paperbag gratis kepada pelanggan.
   - Subsidi ini juga dapat mencakup potongan harga khusus untuk toko-toko yang membeli paperbag dalam jumlah besar.

2. Insentif Pajak untuk Toko Ramah Lingkungan:
   - Toko yang mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan tas plastik sekali pakai dan menyediakan opsi paperbag, dapat diberikan insentif pajak. Ini dapat mengurangi beban finansial toko dan mendorong lebih banyak toko untuk berpartisipasi dalam program ini.
   
3. Program Edukasi dan Kampanye Kesadaran:
   - Pemerintah dapat meluncurkan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengurangan tas plastik dan manfaat penggunaan paperbag. Kampanye ini dapat mencakup informasi tentang dampak lingkungan dari plastik dan cara-cara sederhana untuk mengurangi penggunaannya.
   - Edukasi juga dapat diberikan melalui media sosial, iklan, dan program di sekolah-sekolah.

4. Kerja Sama dengan Produsen Paperbag:
   - Pemerintah dapat bekerja sama dengan produsen paperbag untuk memastikan ketersediaan paperbag berkualitas dengan harga yang terjangkau. Kerja sama ini dapat mencakup negosiasi harga dan dukungan logistik.

5. Regulasi dan Penegakan Hukum:
   - Regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pengurangan tas plastik. Pemerintah dapat menetapkan target pengurangan plastik dan memberikan sanksi bagi toko yang tidak mematuhi regulasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun