Mohon tunggu...
Andhika Luki
Andhika Luki Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka tentang musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice dalam Pembelajaran Sejarah Siklus 2

5 Februari 2024   22:38 Diperbarui: 5 Februari 2024   22:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran sejarah di sekolah dianggap memiliki pandangan yang kurang baik. Ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah dianggap rendah. Bahkan sejarah dianggap sebagai mata pelaran yang membosankan. Kecenderungan ini muncul dikarenakan pandangan bahwa pelajaran sejarah dianggap tidak memiliki manfaaat atau kegunaan di masa depan. 

Selain itu penempatan jam pembelajaran diakhir menjadi alasan peserta didik enggan untuk belajar sejarah, pembelajaran sejarah di tempatkan di akhir jam pembelajaran, hal ini membuat peserta didik lebih fokus untuk segera pulang. Tidak hanya factor dari peserta didik  dari pendidik masih mengalami kondisi yang dimanan pendidik  belum menguasi metode dan strategi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Pendidik  masih cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional  (ceramah), sehingga menyebabkan peserta didik kurang berminata dalam mengikuti pembelajaran sejarah, pendidik  belum mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran sejarah, Peserta didik terlalu pasif atau kurang terlibat aktif dalam pembelajaran

Best Practice Siklus 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun