Mohon tunggu...
Andhika Hadi Pratama
Andhika Hadi Pratama Mohon Tunggu... Desainer - Memberi informasi tanpa basa-basi

Memutuskan menulis untuk melepas beban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Rusak Masa Depan, Hanya Agar Dianggap Sultan

26 November 2021   10:22 Diperbarui: 26 November 2021   12:48 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya hidup mewah memang sangat menggiurkan bagi beberapa orang. Apalagi untuk mereka yang tinggal di Ibu Kota. Memiliki atau menggunakan barang-barang branded seakan meningkatkan strata di kehidupan bermasyarakat. Namun bagaimana jika hal tersebut malah membebani mereka yang berpenghasilan tidak sesuai dengan gaya hidupnya?

Fenomena itu akhir-akhir ini tengah ramai dibicarakan warganet, ditambah belum lama, viral-nya unggahan seseorang yang mengaku mantan karyawan yang bekerja di kawasan SCBD selama enam tahun sebagai Manager dan juga sempat dipromosikan sebagai VP.

Dalam unggahan tersebut, terlihat jelas ia mengatakan bahwa kebanyakan dari karyawan di kawasan itu terjebak utang konsumtif, tidak memiliki aset, dan berusaha tampil kaya meski aslinya pas-pasan. Di unggahan itu juga, ia jelaskan bahwa bekerja di kawasan Segitiga Emas Jakarta dan SCBD itu hanya di gaji minimal UMR Jakarta atau sedikitnya di atasnya (5-6 Juta) Hanya sebagian kecil yang berpenghasilan di atas 10 Juta, dan hanya segelintir yang berpenghasilan di atas 50 Juta.

Dan tidak mungkin tidak, viralnya unggahan itu pun akhirnya mengundang banyak komentar dari warganet. Banyak Warganet yang menyayangkan kondisi tersebut, dimana gaya hidup menggerogoti sedikit demi sedikit kehidupan seseorang.

Gaya Hidup Konsumtif memang kerap menggerogoti hidup anak-anak muda yang masih sibuk bersenang-senang dan mencari jati dirinya. Namun gaya hidup tersebut jelas tidak dibenarkan, apalagi jika hanya berujung mempersulit diri sendiri. Karena kebanyakan dari mereka yang mengalami, pada akhirnya, penghasilan setiap bulan yang diterima, harus segera mereka ikhlaskan untuk membayar segala cicilan yang ada.

Menurut Pengamat Digital Lifestyle, Ben Soebiakto, Generasi Milenial lebih beresiko memiliki gaya hidup yang konsumtif dikarenakan budaya digital dan penggunaan internet. Tidak lain dikarenakan, penggunaan internet tidak hanya untuk membuat konten, melainkan juga bertransaksi.

Berikut cara efektif buat ngirit, demi menghindari sifat konsumtif:

1. Buat lah anggaran pengeluaran dengan memprioritaskan kebutuhan. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari overspend pada hal-hal yang tidak perlu.

2. Hilangkan rasa gengsi di dalam diri. Tanamkan pemikiran bahwa tidak semua yang orang miliki, kamu juga harus miliki, dan kemudian buat lingkar pertemanan yang lebih sehat.

3. Alokasikan uangmu untuk investasi dan asuransi. Karena hal tersebut sangat bermanfaat di masa depan.

Bekerja di lingkungan yang menganut hedonisme memang kerap memberi godaan untuk ikut masuk ke dalam lingkarannya. Namun hal tersebut bisa dihindari dengan menanamkan hal-hal bijak dan berkumpul dengan lingkar pertemanan yang lebih sehat.

"Kita tidak perlu berhutang untuk membeli barang yang tak perlu, demi mengesankan seseorang yang tidak mau tahu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun