Mohon tunggu...
Andhika Dwiky Pratama
Andhika Dwiky Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas PGRI Madiun semester 7 yang sedang menyelesaikan tugas publikasi artikel berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Masyarakat Peduli Stunting (GEMASTING)

13 September 2023   20:31 Diperbarui: 13 September 2023   21:27 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan masalah serius dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di seluruh dunia. Stunting, atau kerdil, terjadi ketika anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari standar usianya. Masalah ini tidak hanya memengaruhi aspek fisik, tetapi juga berdampak pada kognitif, emosional, dan sosial anak. Di banyak negara, termasuk Indonesia, stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu segera diatasi. Salah satu solusi yang muncul adalah gerakan masyarakat peduli stunting, di mana berbagai pihak bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secara holistik.

Apa itu Gerakan Masyarakat Peduli Stunting?

Gerakan Masyarakat Peduli Stunting adalah inisiatif yang melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, akademisi, tenaga medis, dan individu di tingkat lokal. Tujuannya adalah untuk mengatasi stunting dengan pendekatan komprehensif yang mencakup berbagai aspek, seperti gizi, pendidikan, sanitasi, pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Pada Tanggal 29 juli 2023 Hari sabtu di Gedung Pertemuan Kelurahan Kanigoro diadakan penyuluhan gemasting dengan narasumber dari tenaga kesehatan (NAKES).

Acara penyuluhan ini yang dihadiri oleh Mahasiswa KKN unipma Madiun, Remaja Kelurahan Kanigoro, dan ibu - ibu PKK dengan tujuan untuk memberikan informasi pentingnya peran masyarakat dalam mengatasi masalah stunting agar tidak diabaikan dan lebih di perhatikan. 

Tanggal 26 Agustus 2023 di gedung serba guna Kelurahan Kanigoro pada hari itu Gemasting melakukan kolaborasi dengan dapur sehat dengan kegiatan yang pertama yaitu pemberian informasi atau penyuluhan tentang cegah stunting dengan makan makanan yang bergizi dan sehat, dengan Narasumber dari ahli gizi dengan materi pemenuhan gizi atasi stunting. Acara yang kedua dilanjut dengan memasak masakan yang sehat bergizi yaitu dengan membuat sayur sup kelor dan membuat chicken katsu. pada acara ini di hadiri oleh mahasiswa KKN Unipma Madiun,karang taruna, dan Ibu - Ibu RT. 

Pencegahan Stunting di Usia Produktif: Pendampingan Keluarga bagi Calon Pengantin dan Wanita Usia Subur Pra Kehamilan di Kelurahan Kanigoro

Stunting adalah masalah serius kesehatan yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif seorang anak. Stunting biasanya terjadi pada masa pertumbuhan awal, terutama di masa kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum kehamilan terjadi. Pada tanggal 3 September 2023, sebuah program pendampingan keluarga yang bertujuan untuk mencegah stunting diusia subur diselenggarakan di Kelurahan Kanigoro, khususnya di RW 2. Program ini akan fokus pada calon pengantin dan wanita usia subur pra kehamilan sebagai sasaran utamanya.

Mengapa Penting Mencegah Stunting di Usia Subur?

Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan kualitas hidup individu. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki masalah pertumbuhan, perkembangan kognitif yang terhambat, dan rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, mencegah stunting diusia subur adalah kunci untuk memastikan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif.

Mengapa Calon Pengantin dan Wanita Usia Subur Pra Kehamilan sebagai Sasaran?

Calon pengantin dan wanita usia subur pra kehamilan adalah kelompok yang sangat penting dalam upaya pencegahan stunting. Masa sebelum kehamilan adalah saat yang kritis untuk mempersiapkan tubuh agar siap mengandung dan memberi makan janin dengan baik. Selain itu, calon pengantin juga memiliki tanggung jawab untuk merencanakan keluarga dengan bijak, termasuk memastikan kesehatan anak-anak yang akan datang.

Program Pendampingan Keluarga: Cegah Stunting di Usia Subur

Program ini diadakan pada hari Minggu, 3 September 2023, di lokasi tertentu di Kelurahan Kanigoro RW 2. Berikut adalah beberapa poin penting tentang program ini:

  1. Penyuluhan dan Konsultasi Medis: Program ini melibatkan tenaga medis yaitu Dewi Maharani, AM.d, Keb, seorang ahli kebidanan yang akan memberikan sosialisasi sekaligus konsultasi kesehatan dan nutrisi kepada peserta. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan seperti pengecekan Body Mass Index, pengukuran lingkar lengan atas dan tinggi badan. Selain itu peserta juga diberi pemahaman tentang bahaya merokok, mengonsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang selama prakehamilan, dan pentingnya menghindari kebiasaan-kebiasaan ini.

  2. Edukasi Gizi: Calon pengantin dan wanita usia subur pra kehamilan akan mendapatkan edukasi tentang gizi yang seimbang dan pentingnya nutrisi selama masa ini. Mereka akan belajar tentang makanan yang kaya akan zat gizi penting seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin sesuai dengan takaran gizi seimbang Isi Piringku. 3/3 makanan pokok, 1/3 lauk, 1/3 buah dan 2/3 sayuran.

  3. Keterlibatan Ayah: Program ini juga akan mendorong keterlibatan ayah dalam perencanaan keluarga dan perawatan selama kehamilan. Dukungan sosial dari pasangan dapat sangat berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi.

  4. Mengukur Pengetahuan Masyarakat: Acara ini juga mencakup asesment pra kehamilan sehat untuk mengukur pengetahuan masyarakat tentang topik-topik pencegahan stunting yang dapat dilakukan di usia subur. Hal ini membantu menilai pemahaman peserta dan menentukan area-area yang memerlukan perhatian lebih lanjut dalam edukasi kesehatan.

Pemantauan dan Pendampingan Berkelanjutan: Program ini tidak hanya berhenti pada hari Minggu. Ini akan diikuti dengan pendampingan berkelanjutan melalui pertemuan berkala dan dukungan komunitas untuk memastikan peserta menjalankan pola makan yang sehat dan memenuhi kebutuhan gizi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun