Dalam konteks penelitian ini, pendekatan kualitatif dipilih untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan agama Islam berperan dalam membentuk karakter mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang merupakan bagian dari pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk menjelaskan dan menginterpretasi isu-isu yang ada berdasarkan data yang terkumpul. Data diperoleh melalui metode wawancara dengan responden yang dipilih secara cermat, mereka merupakan anggota kelompok tertentu. Wawancara dijadikan teknik utama untuk memahami pandangan, pemikiran, dan pengalaman mahasiswa terkait dengan pentingnya pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter mereka. Dengan cara ini, penelitian bertujuan untuk mengungkap sejauh mana pemahaman responden tentang peran Islam dalam pembentukan karakter mereka dan bagaimana hal tersebut memengaruhi perilaku serta sikap mereka dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menjadi landasan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pendidikan agama Islam memengaruhi karakter mahasiswa melalui perspektif mereka sendiri.
C.HASIL PENELITIAN
Hasil wawancara yang dilakukan untuk menjelaskan pentingnya pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter mahasiswa telah memberikan beragam pandangan yang sangat berharga dari 4 narasumber. Wawancara tersebut dilakukan dengan memberikan 3 (tiga) pertanyaan kunci, yaitu pertama, mengenai pandangan mereka terkait pentingnya pendidikan Islam dalam pembentukan karakter mahasiswa dan alasannya, kedua, peran kampus dalam proses pembentukan karakter mahasiswa dan alasannya, dan ketiga, apakah pembentukan karakter dalam agama Islam dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil wawancara pada pertanyaan pertama, dari 4 (empat) narasumber, data yang diperoleh mengindikasikan bahwa pendidikan agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter mahasiswa. Mereka mengungkapkan keyakinan bahwa pendidikan Islam sangat berpengaruh pada kehidupan mahasiswa, baik dalam konteks masa sekarang maupun masa depan. Pendapat ini didasari oleh pemahaman bahwa pendidikan agama Islam memiliki peran kunci dalam membentuk karakter dan kepribadian yang baik bagi mahasiswa. Mereka mengakui bahwa pendidikan agama Islam mengajarkan berbagai nilai moral, seperti kejujuran, belas kasihan, dan keadilan, yang secara signifikan membantu mahasiswa dalam mengembangkan karakter yang kuat dan berintegritas. Lebih lanjut, pendidikan agama Islam juga dianggap sebagai pedoman dalam etika dan moralitas yang berlaku dalam berbagai aspek kehidupan.
Dukungan atas pandangan ini sejalan dengan hadis Nabi yang mengajarkan bahwa Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak (moral dan akhlak). Hal ini menegaskan bahwa nilai-nilai moral dan akhlak adalah aspek fundamental dalam Islam dan menjadi hal yang sangat penting untuk diimplementasikan dalam pendidikan mahasiswa. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang berbasis pada pendidikan agama Islam akan memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter mahasiswa yang memiliki moralitas yang baik, mental yang kuat, dan jiwa kemanusiaan yang luhur.
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara pada pertanyaan kedua dari 4 narasumber, data menunjukkan bahwa lembaga pendidikan, seperti kampus atau universitas, memainkan peran penting dalam proses pembentukan karakter mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa kampus adalah tempat di mana mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pendidikan lebih lanjut daripada lembaga pendidikan lainnya. Kampus seringkali menyelenggarakan program pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai seperti etika, integritas, kerja sama, dan tanggung jawab. Program-program ini membantu mahasiswa dalam mengembangkan karakter yang kuat dan bermoral.
Terlebih lagi, banyak kampus menawarkan mata kuliah pendidikan agama Islam, yang dianggap sangat membantu mahasiswa dalam memahami ajaran agama mereka dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mata kuliah ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang ajaran Islam tetapi juga memandu mahasiswa dalam membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai agama mereka. Sebagai akibatnya, lembaga pendidikan, dalam hal ini kampus, memainkan peran kunci dalam mendukung pembentukan karakter mahasiswa melalui pendidikan agama Islam.
Hasil wawancara ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pendidikan agama Islam berperan dalam membentuk karakter mahasiswa dan bagaimana lembaga pendidikan, khususnya kampus, turut serta dalam proses ini. Dengan memahami pandangan mahasiswa dan peran lembaga pendidikan dalam pembentukan karakter, penelitian ini menjadi landasan penting untuk memahami pentingnya pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter mahasiswa dalam konteks pendidikan tinggi.
D.KESIMPULAN
Pendidikan Agama Islam adalah komponen tak terpisahkan dalam proses pembentukan karakter individu, khususnya bagi mahasiswa, dan berperan besar dalam perkembangan pribadi mereka. Pentingnya pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter mahasiswa menjadi faktor utama dalam upaya menciptakan individu yang memiliki integritas, karakter baik, dan moral yang kuat. Mahasiswa, sebagai generasi muda yang tengah mengembangkan peran mereka dalam masyarakat, memerlukan fondasi karakter yang kokoh sebagai dasar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan diri mereka sendiri. Di tengah dinamika sosial yang terus berkembang, pemahaman yang mendalam mengenai ajaran Islam menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan agama Islam memberikan dasar moral yang kokoh bagi mahasiswa dengan mengajarkan nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip yang mendorong perilaku jujur, adil, dan peduli terhadap sesama. Mahasiswa yang memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Islam cenderung memiliki tingkat integritas yang lebih tinggi dan kemampuan yang lebih baik dalam membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah dalam berbagai situasi. Hal ini sangat penting dalam membentuk karakter yang dapat dipercaya dan dihormati oleh masyarakat, serta memberikan kontribusi positif dalam pembangunan sosial dan ekonomi.