Mohon tunggu...
Andhika Aditia Huseini Putra
Andhika Aditia Huseini Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sampurasun wargi jawa barat, selamat membaca dan memahami artikel dibawah inii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keanekaragaman Busana Adat Pengantin dari Tanah Pasundan Karawang

12 November 2023   11:13 Diperbarui: 12 November 2023   11:19 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Foto Pribadi (Museum Sribaduga) Bandung

Keanekaragaman Busana Adat Pengantin Daerah Jawa Barat dari Tanah Pasundan.

Pernikahan adalah suatu proses sakral yang dimana didalamnya memiliki sebuah makna dan pesan yang terkandung. Setiap orang yang melakukan pernikahan pastinya sering sekali menginginkan untuk mengadakan pernikahan yang meriah dan pencampuran dengan budaya adat modern serta budaya tradisional, karena dalam pernikahan pastinya untuk seumur hidup mengikat janji keserasian dalam saling berhubungan. Akan tetapi pada saat ini sering sekali saya melihat sudah banyak busana tradisional yang dicampur dengan budaya modern.

Kenapa saya tertarik untuk membahas tentang budaya adat pengantin yang ada di jawa barat khususnya didaerah karawang? Karena menurut saya dari sekian banyaknya budaya yang ada di Indonesia khususnya di daerah jawa barat, busana adat pengantin asal karawang harus banyak di informasikan kepada khalayak luas. Bukan tanpa alasan ketika saya mengetik artikel ini jarang sekali yang membahas busana adat karawang yang bernama Kembang Ageung.

Di Jawa Barat sendiri setiap daerah kota maupun kabupaten yang ada, pastinya memiliki corak adat, budaya dan pakaian adat pengantinya tersendiri. Hal tersebut dikarenakan perpedaan geografi dan pola-pola kebiasaan kelompok masyarakat yang sudah timbul dari masa ke masa yang nantinya akan datang. Pakaian adat di jawa barat dahulunya memiliki perbedaan dari status perekonomian masyarakatnya, mulai dari adat busana untuk kalangan bawah, menengah dan juga untuk kalangan atas.

            Apa yang terlintas dpikiran kalian tentang baju busana pegantin kembang ageung?

Mungkin bagi sebagian orang yang berasal dari karawang mengetahuinya dan sulit bagi kita sebagai orang luar karawang yang sama sekali tidak mengetahui pakaian busana adat pegantin khas karawang tersebut. Jika kita bertanya ke generasi-Z apakah mereka mengetahui pakaian adat tersebut? Tentu tidak akan mengetahui kalau tidak dicari tau dan mungkin saja generasi-Z yang asli dari daerah karawang tersebut kemungkinan sudah ada yang di perkenalkan ketika ada sanak-saudaranya menikah yang adat budaya nya sudah melekat dari generasi ke generasi penerus.

            Kenapa generasi-Z jarang sekali mengetahui adat budaya dari pakaian pengantin dari daerahnya masing-masing khususnya daerah karawang?

Mungkin saja faktor utama dari generasi-Z tidak mengetahuinya, karena baju adat dizaman sekarang sudah di campur antara pakaian adat tradisional dan modern, bukan tanpa sebab pakaian adat pernikahan yang ada di jawa barat, sering sekali saya liat menggunakan kebaya yang sudah mengikuti perkembangan zaman dan di hiasi dengan berbagai sentuhan khas jawa barat yang masih melekat.

          Apa dampaknya atas ketidakfahaman generasi-Z terhadap pakaian adat budaya yang ada?

Dengan berbagai aspek yang saat ini ada, generasi-Z saat ini sudah sangat dipengaruhi oleh berbagai pengaruh dari luar, khususnya dari budaya barat. Sudah bisa di buktikan di zaman sekarang, dimana orang-orang melakukan pernikahan ingin mengikuti film-film barat atau budaya barat. Mulai dari makanannya, pakaiannya, hiasanya gedungnya dan sebagainya. Oleh sebab itu hal pertama untuk memulai informasi adat budayanya berasal dari lingkungan keluarga sendiri. Keluarga harus memberikan informasi tentang berbagai adat, kalaupun ada anak, keponakan yang ingin menikah. Agar bisa di rundingkan terlebih dahulu.

Kegunaan dan manfaat setelah saya melakukan observasi secara langsung ke museum sribaduga bandung, dimana saya dapat lebih banyak mengetahui sejarah khususnya berbagai objek mengenai pakaian/busana yang ada di jawa barat karena sudah di gambarkan dan dibericontohnya secara langsung. Dalam saya memaparkan hasil artikel pastinya saya menggunakan berbagai referensi mulai dari informasi yang sudah didapatkan dan menambahkan referensi dari berbagai artikel yang membahas tentang pakaian adat pengantin yang ada di jawa barat.

Definisi Dari Objek Pakaian adat Kembang Ageung.

Busana pengantin ini lebih dikenal dengan sebutan Kembang Ageung yang memiliki arti yang berarti ''Kembang dalam bahasa indonesianya bunga'' dan Ageung yang berarti besar'' . Bukan tanpa alasan pemberian nama tersebut diambil dari hiasan kepala wanita yang beraneka ragam dan cukup banyak berbagai motif tusuk konde. Busana pakaian adat ini biasanya digunakan dan dipakai oleh masyarakat umum pada upacara-upacara tertentu dan upacara pernikahan. Bisa dilihat pada wajah pengantin yang ditutup dengan hiasan terawangan motif sulur dan beruntaikan biji mentimun. Sedangkan untuk busana berupa rok dan blus tangan panjang yang dilengkapi dengan selendang berwarna kuning.

Rambut pengantin wanita disanggul dengan menggunakan model keongan yang diletakkan di atas sekeliling sanggul diberi hiasan kembang ageung yang terbuat dari bahan alpaka (sejenis logam sampuran tembaga dan perak), terdiri dari 30 buah kembang sanggul berupa tusuk konde bunga, 4 buah kembang pacul besar berbentuk burung merak dilengkapi dengan untaian mute yang ujungnya berbandul benang wol putih. Setelah itu ada kembang pacul yang berbentuk segitiga ditancapkan pada sekeliling sanggul serta 3 buah kembang tusuk konde berbentuk pohon ditancapkan dibagian atas sanggul. Di atas dahi diberi hiasan sisir, terbuat dari bahan alpaka berbentuk segitiga ukiran motif bunga dan permata tiruan. Pakaian kembang ageung mempunyai pengaruh dari budaya cina dan juga arab. Sedangkan untuk pakaian pria hanya menggunakan kemeja putih, menggunakan jas hitam, peci nasional hitam. menggunakan celana pangsi dan kaos kaki sebatas betis dan alas kaki sandal palimpang dari bahan kulit dan karet.

Busana Adat Menjadi Simbol Komunikasi Antar Budaya.

Menurut Rich dan Sitaram dalam (Purba, et al., 2010:113) komunikasi antarbudaya adalah seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang berbeda kebudayaan, komunikasi terjadi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan. Komunikasi antar budaya adalah sebuah interaksi komunikasi yang dilakukan dengan orang lain yang memiliki latar budaya yang berbeda. Ketika kita bertemu dengan orang lain pastinya belum tentu budaya dan bahasanya sama dengan kita.

Kita sebagai makhluk hidup pastinya membutuhkan bantuan ataupun pertolongan orang lain, dimana kita sebagai manusia memiliki latar belakang kebudayaannya yang berbeda. Dalam bahasa sansekerta arti budaya yaitu buddhayah. menurut Soerjanto Poespowardojo dalam (Nasution, dkk., 2015: 15) budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. Sedangkan menurut pendapat (Cangara,2008:52) komunikasi antarbudaya juga berfungsi sebagai interaksi antara orang-orang yang memiliki persepsi budaya dan sistem simbol yang berbeda untuk mengubah kegiatan komunikasi.

Kesimpulan:

 Jadi kesimpulan yang dapat diambil ialah pakaian kembang ageung yang berasal dari daerah karawang jawa barat tersebut memiliki pengaruh dari pakaian adat cina dan juga arab. Dimana pakaian/busana adat ini memiliki hiasan-hiasan ataupun pernak-pernik yang beraneka ragam, budaya tersebut tercipta karena komunikasi yang dilakukan oleh berbagai manusia yang hidup dizaman tertentu. Dengan generasi-Z saat ini, mereka tidak luas pengetahuannya dalam berbagai busana adat yang ada, mereka sudah dipengaruhi oleh pakaian-pakaian khas orang barat. Jadi kita sebagai penerus bangsa, harus banyak mencari tahu budaya-budaya ataupun pakaian adat yang ada untuk menjaga agar budaya ataupun pakaian adat yang ada tidak hilang begitu saja.

Daftar Referensi:

Nurhalimah, Nurhalimah. TRADISI APPALILI DI KASSIKEBO KECAMATAN MAROS KABUPATEN MAROS (2005-2017). Diss. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, 2018.

From: http://eprints.unm.ac.id/11685/

PAKAIAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA KOMUNITAS PENYUKA MUSIK ROCK (Studi Deskriptif Pada Remaja Kelurahan Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang) Rayhan Fahrozi, Maret 19,2019.  

From: http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/7311/SKRIPSI%20RAYHAN%20FAHROZI.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Siti, B.  Pakaian Adat Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur (September 2021) Gramedia Blog.

From:

https://www.gramedia.com/best-seller/pakaian-adat-jawa-barat-jawa-tengah-dan-jawa-timur/

SAMBUTAN KEPALA MUSEUM NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH. (n.d.). Retrieved November 10, 2023,

from https://repositori.kemdikbud.go.id/8251/1/GELAR%20BUSANA.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun