Mohon tunggu...
Andhika Ricotama
Andhika Ricotama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

Seorang yang bercita-cita memajukan Pertanian Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengelola Lingkungan Berkelanjutan: KKN FPB UKSW di Desa Jeruk dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Bank Sampah

7 Desember 2024   10:55 Diperbarui: 10 Desember 2024   14:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Suasana Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali (Dokumentasi penulis)

Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi desa percontohan dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana  dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan melalui TOGA dan Bank Sampah", kami berupaya menjawab berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat.

Desa Jeruk memiliki tanah yang subur sehingga menjadikannya lokasi yang cocok untuk pengembangan pertanian dan pemanfaatan lahan secara produktif. Komoditas utama Desa Jeruk meliputi tembakau dan berbagai sayuran hortikultura seperti brokoli, kol, bunga kol, daun bawang, kentang, bawang merah, pakcoy, selada, dan wortel. Namun, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di Desa Jeruk ini yaitu belum adanya petani yang membudidayakan tanaman obat seperti jahe, kencur, temulawak, dan lainnya. Padahal kondisi strategis ini mendukung untuk budidaya tanaman obat.  ketiadaan fasilitas tempat sampah khusus untuk penyimpanan botol plastik dapat berpotensi menimbulkan masalah lingkungan yang serius.

Mari kita mengenal "Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga" (ASMAN TOGA)

Foto ASMAN TOGA (Sumber: Dokumentasi penulis)
Foto ASMAN TOGA (Sumber: Dokumentasi penulis)

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sekelompok tanaman yang dikenal juga sebagai "Apotek Hidup". Tanaman ini mencakup berbagai jenis tumbuhan obat pilihan yang dapat ditanam di pekarangan rumah atau sekitar lingkungan tempat tinggal. Biasanya, tanaman yang dipilih adalah yang dapat digunakan untuk memberikan pertolongan pertama pada penyakit ringan seperti demam dan batuk. Tanaman ini dapat dibudidayakan dalam pot-pot atau di lahan sekitar rumah, baik dalam skala kecil maupun menengah. Selain bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, TOGA juga bisa menjadi sumber tambahan pendapatan bagi keluarga (3).

Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan tradisi yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di desa. Meskipun teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, penggunaan tanaman sebagai bahan obat-obatan tradisional oleh masyarakat justru semakin meningkat dan berkembang dengan baik. Fenomena ini terlihat dari semakin banyaknya obat tradisional dan jamu-jamu yang beredar di masyarakat dan diolah secara mandiri.

Manfaat tumbuhan sebagai obat di masyarakat sangat beragam, antara lain menjaga kesehatan dengan keampuhan obat tradisional (herbal) yang telah terbukti secara empiris dan digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, memperbaiki status gizi masyarakat melalui tanaman apotek hidup seperti kacang, sawo, belimbing wuluh, sayuran, dan buah-buahan lainnya yang dapat meningkatkan gizi dan memenuhi kebutuhan vitamin, menghijaukan lingkungan dengan penanaman apotek hidup sebagai salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal, serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan hasil tumbuhan yang dapat menambah penghasilan keluarga (2).

Yuk kita mengenal apa itu "Bank Sampah"

Foto Bank Sampah (Sumber: Dokumentasi penulis)
Foto Bank Sampah (Sumber: Dokumentasi penulis)

Bank sampah adalah sebuah sistem pengelolaan sampah kering yang dilakukan secara kolektif dengan tujuan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Sistem ini bertugas mengumpulkan, memilah, dan menyalurkan sampah yang memiliki nilai ekonomi ke pasar, sehingga masyarakat dapat memperoleh keuntungan finansial dari pengelolaan sampah mereka. Selain itu, bank sampah juga merupakan metode alternatif yang efektif untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah melalui pengelolaan sampah berbasis rumah tangga (1).

Adanya program kerja Bank Sampah yang dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan sampah botol plastik membawa sejumlah manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Program ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Fasilitas penyimpanan khusus memungkinkan sampah botol plastik dikumpulkan dan didaur ulang secara lebih efisien, mengurangi risiko pencemaran tanah dan air. Selain itu, program ini memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat melalui penjualan sampah plastik yang dapat didaur ulang, sekaligus mendorong kebiasaan positif dalam hal kebersihan dan tanggung jawab lingkungan. Secara keseluruhan, Bank Sampah dengan fasilitas penyimpanan botol plastik membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Dengan upaya dan kerja keras yang telah dilakukan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana  yang berfokus pada pengelolaan lingkungan berkelanjutan, Desa Jeruk, Kabupaten Boyolali, menunjukkan potensi besar untuk menjadi desa percontohan. Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan TOGA dan implementasi Bank Sampah bukan hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kesehatan warga. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menerapkan konsep pengelolaan lingkungan berkelanjutan, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat, hijau, dan sejahtera di berbagai daerah. Melalui kolaborasi dan partisipasi aktif semua pihak, kita dapat mewujudkan visi lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan.

Referensi

Halid, O. A., Yulianto, K., & Saleh, M. (2022). Strategi Pengelolaan Bank Sampah di NTB (Studi Kasus Bank Sampah Bintang Sejahtera). Journal of Innovation Research and Knowledge, 1(8), 763--770. (1)

Harefa, D. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Indonesian Journal Of Civil Society, 2(2), 28--36. https://doi.org/10.35970/madani.v1i1.233 (2)

Puspitasari, I., Nurfiana, G., Sari, F., & Indrayati, A. (2021). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Alternatif Pengobatan Mandiri. Jurnal Warta LPM, 24(3), 456--465. http://journals.ums.ac.id/index.php/warta (3)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun