Mohon tunggu...
Andhika Yudistira
Andhika Yudistira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2018

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021: Penguatan Pembelajaran Daring dalam Bentuk Pendampingan

28 Juli 2021   13:04 Diperbarui: 28 Juli 2021   13:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 belum berakhir hingga saat ini. Pandemi ini sudah satu tahun lebih memasuki Indonesia terhitung sejak kasus pertama pasien positif Covid-19 pada 2 Maret 2020 lalu. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat. 

Mereka banyak menemukan dan mengalami hal-hal baru dalam kehidupannya semasa pandemi Covid-19 ini. Banyak aspek-aspek kehidupan yang berubah, seperti misalnya saja dalam dunia pendidikan. Pada masa pandemi Covid-19 sekolah tidak lagi melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, akan tetapi pembelajaran dilaksanakan secara daring menggunakan beberapa media pembelajaran yang ada seperti contohnya yang sering digunakan yakni Zoom Meeting dan Google Meet. 

Guru, siswa, serta pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran daring ini mau tidak mau harus membiasakan akan hal ini. Tidak hanya dalam dunia pendidikan saja yang mengalami suatu perubahan, masih banyak bidang-bidang lain yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19 ini.

Pembelajaran daring saat ini dilaksanakan oleh hampir kesuluruhan tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat SD sampai dengan tingkat Universitas. Hampir sepenuhnya kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Hal ini menjadi sorotan dari banyak pihak, termasuk salah satunya Universitas Pendidikan Indonesia atau yang akrab dikenal dengan sebutan UPI ini. 

UPI menjadikan pembelajaran daring ini sebagai salah satu fokus dari program pilihan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan tahun ini. Mahasiswa di instruksikan untuk melakukan kegiatan KKN diwilayah tempat tinggalnya masing-masing, termasuk salah satunya yakni Andhika Yudistira yang akrab dipanggil Dika yang merupakan mahasiswa UPI yang sedang megikuti kegiatn KKN tahun ini. 

Dika melaksanakan KKN dengan tema pilihannya yaitu Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan. Dia melaksanakan kegiatan KKN nya di SMP PGRI Plumbon Kabupaten Cirebon yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Dalam pelaksanaan KKN ini Dika tidak melaksanakannya seorang diri, dia bekerja sama dengan dua oang temannya untuk melakukan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya. Program yang mereka bertiga tawarkan untuk SMP PGRI ini yaitu mengenai penguatan pembelajaran daring untuk guru semua mata pelajaran disana, para peserta didik, dan juga orangtua murid yang mana memiliki peran penting dalam pembelajaran daring. 

Melihat permasalahan yang dihadapi sekolahan tersebut selama berjalannya pembelajaran daring, kepala sekolah dan para guru-guru disana sangat antusias menerima kedatangan mereka dengan program yang diajukannya. 

Dalam penguatan pembelajaran daring ini masing-masing dari mereka membagi tugas untuk mendampingi 2 orang guru, 10 peserta didik, dan 10 orangtua murid.

Ketika program yang mereka rencanakan sudah mulai berjalan, masalah semakin terlihat jelas, baik itu pendampingan terhadap guru, siswa, maupun orangtua siswa. Dengan permasalahan yang sudah jelas akhirnya Dika mulai melakukan program penguatan untuk setiap pihaknya. Bentuk yang penguatan yang diberikan berbeda-beda menyesuaikan dengan porsinya masing-masing. 

Bentuk penguatan yang dia berikan untuk para guru yang didampinginya yakni mengenai seputar cara-cara untuk membuat bahan ajar yang menarik (seperti membuat PPT menggunakan animasi dan Video pembelajaran), mengenalkan media-media yang bisa dijadikan sebagai suatu inovasi dalam pembelajaran daring (seperti quiziz dan slido), serta memberikan masukan-masukan kepada guru untuk menciptakan suasana pembelajaran daring yang tidak terasa membosankan.

Sedangkan penguatan untuk para peserta didik di SMP PGRI Plumbon, dia memberikannya dalam bentuk tutorial cara menggunakan media pembelajaran yang sering dipakai dalam pembelajaran daring (seperti misalnya Google Classroom, email, dsb). Hal tersebut mungkin dianggap sebagai suatu dasar dalam pelaksanaan pembelajaran daring, akan tetapi pada kenyataannya para siswa disana ternyata masih banyak yang belum bisa menggunakan media-media tersebut.

Tentunya ini sangat memprihatinkan karena akan berdampak besar kepada penyelenggaraan pembelajaran daring di sekolah tersebut. Para siswa beralasan karena tidak mengerti cara menggunakannya sehingga pada akhirnya mereka sering tertinggal dalam penugasan. 

Dalam penguatan yang diberikan Dika mengawali kegiatan dengan menanyakan hal apa saja yang membuat mereka bingung atau kesulitan untuk menggunakan media-media tersebut. Selanjutnya dia memberikan tutorial tentang bagaimana cara menggunakan nya, dan kegiatan ini diakhiri dengan mempraktikannya bersama-sama sebagai bentuk peyakinan bahwa setelah diberikan penguatan mereka minimalnya bisa untuk menggunakan media-media yang umum dalam pembelajaran daring. 

Selanjutnya penguatan yang diberikan untuk para orangtua siswa, Dika mengemasnya dalam bentuk konsultasi dan pendampingan mengenai keresahan dan keluhan-keluhan orangtua dalam mendampingi anaknya semasa pembelajaran daring. 

Kegiatan ini berjalan cukup efektif karena ternyata memang sangat dibutuhkan penguatan-penguatan untuk para orangtua siswa karena mereka juga banyak mengalami kebingungan selama mendampingi anak-anaknya dalam pembelajaran daring. Dika mengemas program penguatannya dalam bentuk konsultasi dan pendampingan ini bertujuan agar para orangtua tidak sungkan-sungkan untuk bercerita kepada dia mengenai pengalamannya dalam mendampingi anaknya semasa pembelajaran daring. 

Mungkin bagi sebagian pihak melihat program KKN yang dilaksanakan oleh Dika dan kawan-kawannya itu biasa-biasa saja, akan tetapi hal tersebut ternyata memiliki pengaruh yang besar bagi para pihak yang terkait dalam pembelajaran daring di SMP PGRI Plumbon. Hal-hal sesederhana itu dianggap sangat membantu mereka yang selama ini mengalami kesulitan atau kendala dalam pembelajaran daring. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun