Mohon tunggu...
Andhika PutraMaulana
Andhika PutraMaulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan UMKM Melalui Inovasi Branding Produk Kerupuk sebagai Daya Tarik Konsumen

1 September 2021   07:52 Diperbarui: 1 September 2021   07:53 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus covid-19 yang masih berlangsung di negara Indonesia sejak tahun 2020 sampai saat ini, tidak hanya memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Virus covid-19 ini juga mempengaruhi perekonomian di suatu negara salah satunya di Indonesia. Perekonomian global yang semakin melambat sangat mempengaruhi dunia usaha. 

Sektor perekonomian menjadi sektor yang terdampak cukup parah dengan adanya virus covid-19. Perekonomian yang tidak stabil membutuhkan perhatian lebih dari Pemerintah. Mengingat Indonesia merupakan negara yang tergolong masih dalam tahap berkembang, yang artinya tingkat kemiskinan yang masih tinggi. 

Sebagian besar dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terkena imbas dari covid-19. Hal tersebut membuat angka kesejahteraan sosial di masyarakat menjadi menurun. Di Indonesia sendiri UMKM memiliki kontribusi maupun peranan yang cukup besar dalam perekonomian. 

Salah satunya sebagai perluasan kesempatan peluang tenaga kerja. UMKM juga merupakan jaring pengaman utama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Disamping itu UMKM merupakan jenis usaha yang memiliki peran penting dalam peningkatan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) suatu negara khususnya di Indonesia.

Pada era digital seperti saat ini tentunya menuntut para pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan memasarkan produk yang dijualnya. Mengingat semakin banyaknya pesaing baru yang semakin berkembang mengikuti perkembangan teknologi digital. 

Pada saat ini memasarkan ataupun mempromosikan suatu produk dapat melalui sosial media atau biasa disebut social media marketing. Penggunaan sosial media sebagai sarana pemasaran dirasa mampu untuk menjadi alternatif bagi pelaku usaha atau wirausahawan dalam meningkatkan penjualan ditengah situasi pandemi covid-19.

Gambar diatas menjelaskan situasi para peIaku UMKM yang sedang berjualan memasarkan produknya ditengah situasi pandemi covid-19.

Desa Nogosari adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Desa Nogosari memiliki wilayah yang cukup luas mencapai 1580 km². Di kecamatan Rambipuji memiliki beberapa desa diantaranya adalah (1) Desa Rambipuji, (2) Desa Nogosari, (3) Desa Curahmalang, (4) Desa Gugut, (5) Desa Rowotamtu, (6) Desa Kaliwining, (7) Desa Pecoro, dan (8) Desa Rambigundam. Untuk lokasi yang saya pilih sebagai tujuan KKN Back to Village III 2021 yaitu berada di Desa Nogosari sekitar tempat tinggal saya. 

Terdapat usaha mikro kecil rumahan atau home industri berupa penjual kerupuk milik Bu Sukaeni atau yang sering dipanggil Bu Eny. Saya melihat adanya peluang yang belum terealisasikan, diikuti juga dengan permasalahan berupa minimnya jangkauan konsumen dan kurang menariknya tampilan sebuah kemasan yang tanpa branding atau logo sehingga bisa jadi dapat mengurangi minat konsumen. 

Dari penjelasan diatas, tujuan saya dalam melaksankan KKN di minggu ke-2 ini ingin meningkatkan hasil penjualan produk dan memperluas cakupan pemasaran. Dalam pelaksanaan KKN di minggu ke-2 ini program yang saya lakukan yaitu sosialisasi mengenai pentingnya sebuah branding atau logo pada kemasan produk yang dijual agar terlihat lebih menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun