Mohon tunggu...
Andhieni JennieSyahkira
Andhieni JennieSyahkira Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor yang Melatarbelakangi Sistem Tanam Paksa di Indonesia

25 Mei 2024   14:25 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Keterbelakangan Ekonomi Lokal

Fokus pada produksi komoditas ekspor menyebabkan ketergantungan ekonomi lokal pada pasar luar negeri dan mengabaikan perkembangan ekonomi lokal. Hal ini memperburuk keterbelakangan ekonomi daerah-daerah pedesaan di Indonesia.

3. Monokultur Pertanian

Sistem ini mendorong praktik monokultur, di mana hanya satu jenis tanaman komersial yang ditanam dalam skala besar. Hal ini mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati dan membuat ekonomi lokal rentan terhadap fluktuasi harga pasar dunia.

Dampak Lingkungan

1. Degradasi Tanah

Penanaman intensif satu jenis tanaman secara terus-menerus menyebabkan degradasi tanah. Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan ini merusak kesuburan tanah dan mengurangi produktivitas pertanian jangka panjang.

2. Penggundulan Hutan

Pembukaan lahan untuk perkebunan komoditas ekspor sering kali melibatkan penggundulan hutan. Hal ini tidak hanya menyebabkan hilangnya habitat alami dan keanekaragaman hayati tetapi juga meningkatkan risiko erosi dan banjir.

Sumbernya : 

https://tirto.id/faktor-yang-melatarbelakangi-sistem-tanam-paksa-di-ri-jenisnya-gTZw

https://bobo.grid.id/read/083776838/faktor-yang-melatarbelakangi-belanda-menerapkan-sistem-tanam-paksa-di-indonesia?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun