Mohon tunggu...
Andhara Trans
Andhara Trans Mohon Tunggu... Freelancer - sopir

sopir

Selanjutnya

Tutup

Money

Telkom Indonesia Catat Pertumbuhan Pendapatan Konsolidasi 2,5% pada Paruh Pertama 2024

1 Agustus 2024   21:18 Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:29 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup paruh tahun pertama 2024 dengan pertumbuhan positif pada pendapatan konsolidasi sebesar 2,5% YoY menjadi Rp75,3 triliun. Kinerja ini terutama didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services yang menghasilkan pendapatan Rp45,5 triliun, tumbuh 9,2%.

EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) tercatat sebesar Rp37,9 triliun dengan margin EBITDA 50,3%. Sementara itu, laba bersih operasi mencapai Rp13,0 triliun, tumbuh 4,2% YoY dengan margin 17,3%.

Pada semester pertama 2024, Telkom melaksanakan program Pensiun Dini yang meningkatkan biaya personal dalam jangka pendek. Program ini diharapkan menjadikan Telkom lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, yang berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas.

"Sepanjang enam bulan pertama 2024, TelkomGroup fokus pada strategi transformasi 5 Bold Moves, aksi korporasi anak usaha, dan program Pensiun Dini untuk efisiensi dan produktivitas. Alhamdulillah, strategi bisnis FMC Telkomsel dan Data Center oleh NeutraDC menunjukkan kinerja finansial positif. Ini bukti nyata transformasi Telkom untuk hasil optimal bagi pemangku kepentingan," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis yang diterima Netralnews, Selasa (30/7/2024).

Pada segmen Mobile, Telkomsel membukukan pendapatan Rp57,17 triliun yang didukung oleh pendapatan Digital Business sebesar Rp39,54 triliun, tumbuh 4,9% YoY. Telkomsel mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar broadband dengan 159,9 juta pelanggan mobile (tumbuh 4,3% YoY) dan 10,6 juta pelanggan IndiHome (tumbuh 10,9% YoY). Telkomsel memiliki 265.904 BTS, termasuk 216.378 BTS 4G dan 716 BTS 5G. Lalu lintas data meningkat 11,7% YoY menjadi 9.753.659 TB.

Pada Juni 2024, Telkomsel menyelesaikan aksi korporasi jual dan sewa beli kembali dengan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara untuk 850 infrastruktur indoor dan penyewaan kembali 689 indoor infrastructure dengan nilai transaksi Rp865 miliar. Aksi ini sejalan dengan strategi transformasi perusahaan dan tren industri telekomunikasi.

Pada segmen Enterprise, Telkom mencatat kinerja Rp10,2 triliun, tumbuh 9,4% YoY, didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services seperti High Speed Internet dan e-Payment. Telkom memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cyber Security, termasuk kerja sama strategis dengan pemain teknologi global. Segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp9,2 triliun, tumbuh 13,1% YoY, dari bisnis layanan suara wholesale internasional dan infrastruktur digital.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp4,5 triliun, tumbuh 7,8% YoY, didorong oleh pendapatan sewa menara. EBITDA dan laba bersih masing-masing tumbuh 10,2% dan 4,1% YoY. EBITDA margin meningkat 1,9 percentage point menjadi 83,1%, sementara Net Income margin tumbuh sehat di 23,9%. Mitratel menambah 567 tower baru, sehingga total kepemilikan tower menjadi 38.581 tower dengan tenancy ratio meningkat dari 1,49x di 2023 menjadi 1,52x pada akhir Juni 2024.

Sejalan dengan strategi 5 Bold Moves dalam mengembangkan ekosistem data center, TelkomGroup menunjukkan hasil positif melalui NeutraDC. Hingga Juni 2024, bisnis Data Center dan Cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp1 triliun, tumbuh 22,0% YoY. NeutraDC mempersiapkan tambahan kapasitas data center hingga 18 MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang yang ditargetkan beroperasi akhir 2024. Hyperscale Data Center Batam dengan kapasitas 18 MW juga dalam tahap konstruksi dan diperkirakan beroperasi tahun 2025. Telkom mempersiapkan rencana unlocking bisnis data center melalui proses due diligence dengan calon partner yang diharapkan selesai tahun ini.

Telkom juga memiliki inisiatif InfraCo melalui PT Telkom Infrastruktur Indonesia yang dibentuk akhir 2023, fokus pada pengelolaan infrastruktur dan jaringan. Pada semester pertama 2024, Telkom mempersiapkan operasional mencakup uji coba layanan, proses bisnis, pengangkatan dewan direksi, dan pemenuhan sumber daya manusia. Operasionalisasi akan mulai 1 Agustus 2024, dengan rencana monetisasi dan transfer aset fiber Telkom ke PT Telkom Infrastruktur Indonesia pada tahun 2025.

Ke depannya, Telkom Infrastruktur Indonesia berkomitmen mendukung TelkomGroup dalam inovasi dan penciptaan nilai melalui capex yang efisien, sesuai kontribusi dalam akselerasi pembangunan konektivitas nasional dan adopsi digital.

Hingga Juni 2024, belanja modal Telkom mencapai Rp11,7 triliun atau 15,5% dari total pendapatan, difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi untuk pengalaman digital pelanggan yang lebih baik. Anggaran ini digunakan untuk pembangunan BTS 4G dan 5G, sistem komunikasi kabel laut, dan pembangunan Hyperscale Data Centers di Cikarang dan Batam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun