Mohon tunggu...
Andhara Kintia Fitri
Andhara Kintia Fitri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - xyz

@a.ndkintiaf_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pangeran Alaska

25 Februari 2022   17:03 Diperbarui: 25 Februari 2022   17:08 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yayyyy waktunya pulang, bel sudah berbunyi" ucap salah satu siswa. Siswa siwi yang berlarian menuju gerbang sekolah denagn semangat, ternyata gerbangnya belum di buka oleh satpam.

Dug

"Eh Anin, sorry ya ga sengaja" ucap seorang laki laki yang tidak sengaja menyenggol anin.
"Eh.. Ehh iya gapapa" ucap Anin tertungkul ketakutan.
"Kamu Anindira ya?" tanya laki laki itu
"Iy..yaa, kenapa?" ucap anin gugup dan ketakutan
"Anin santai aja, aku cuma pengen ngobrol deh sama kamu"
"Maaf.. Penting ga? Kalau ga penting mending ga usah" ucap anin
"Gapenting sih, tapi ya apa salahnya kita ngobrol terus temenan hehe" ucap laki laki itu.
Anin pun mendongkakan wajahnya dan melihat wajah lelaki itu. Anin terkejut melihat wajahnya.
"Kenalin saya Arsan Rajendra Alaska, kamu bisa panggil aku arsan" ucap lelaki itu sambil tersenyum.
Anin yang melengos pergi begitu saja karna ketakutan. Arsan reflek mengejar Anin.
"Aninnn, kamu ga usah takut sama aku. Maafin Arsan juga waktu itu Arsan manggil Anin karena itu di suruh Jeandra". Ucap Arsan
"Tuh kan bener, ini orang yang manggil aku waktu itu" ucap Anin dalam hati.

Ternyata selama ini ada seorang pria yang selalu memperhatikan Anin, selalu memperhatikan mulai dari Anin sering di antar oleh ayah nya, Anin sering membaca buku, bahkan Arsan pernah ngikutin Anin di perjalanan sepulang sekolah jadi Arsan tau keberadaan rumah Anin. Dan masih banyak lagi yang ia tau tentang Anin.

Hari ke Hari Anin sering menghindar dari Arsan, dan Arsan selalu berusaha mendekati Anin. Tetapi Anin dengan trauma yang tinggi untuk suka sama seseorang lagi itu, engga dulu. Hingga berbulan bulan Arsan berusaha untuk mendapatkan hatinya Anin, tapi masih tidak bisa. Arsan sudah menunggu Anin di halaman sekolah jam 07:45, kenapa jam segitu? Karena Arsan tau Anin selalu datang jam 07:45.

"Hai anin, semangat ya hari inii" ucap Arsan sambil tersenyum manis. Arsan yang berusaha untuk bersampingan dengan Anin tetapi anin selalu menghindar.
"Arsan plis, jaga jarak sama anin. Anin takut nanti semua orang pada ngeliatin kita". Ucap Anin
Arsan yang memaklumi anin karena ia trauma jadi arsan hanya menanggapinya dengan senyuman.

Tiap hari Arsan selalu bersama Anin, dan anin pun sudah mulai terbiasa dengan adanya Arsan.

"Anin, nanti bentar lagi kita kan udah perpisahan sekolah, kalau nanti kita pisah kita masih bisa ketemu ga ya?" tanya Arsan sembari menatap langit yang cerah di siang hari.
"Hem.. Gatau san"
"aku minta no hp Anin aja, biar kita masih bisa berkabar."
"081511xxxxx"
"Makasih Anin, see u yaa"
Sepulang sekolah Anin membersihkan dirinya, kemudian di lanjut dengan mebaca novel kesukaannya.

Tringgg..

Suara handphone berbunyi. Ayahnya membuka pesan itu.

"Hai anin, ini aku arsan"
"Ada apa?"
"Engga anin"
"Gausah deketin anak saya! Anak saya masih sekolah, harus fokus belajar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun